Jadi Gaya Hidup, Petani Milenial Asal Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Pilih Tinggal di Desa

Petani Milenial,
Petanil milenial asal Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya lebih memilih tinggal di desa ketimbang kota. (Foto/Rizqi)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jadi gaya hidup, petani milenial asal Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya pilih tinggal di desa.

Anwar Sidik, jadi salah satu petani milenial Jawa Barat. Dia terus memegang teguh tinggal di Desa, Rezeki Kota dan Bisnis Mendunia.

Maka dari itu, ia pun membuktikan terus menekuni peternakan dengan membesarkan sapi potong dan untuk pertanian dengan menanam terong, cabai, jagung dan lainnya.

Baca Juga:Jalan Cidugaleun Mulai Diperbaiki, Habiskan Rp 1,1 Miliar dari BTT Pemkab TasikmalayaSoal Usulan Penghapusan Kontrak Kerja PPPK, Ini Kata KemenPAN-RB dan BKN

Anak satu-satunya dari pasangan Dahli dan Siti Rukoyah, Anwar Sidik yang menjadi petani milenial dibesarkan di Kampung Bihbul Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.

“Baik pertanian ataupun peternakan sudah jadi gaya hidup saya. Karena sudah turun temurun, saat SD saja diajak oleh orangtua untuk mencari rumput ataupun ke sawah,” katanya yang lahir Tasikmalaya 21 Desember 1998.

Walaupun sudah masuk jenjang ke MTsN Cikatomas dan MAS Athoriyyah Cikatomas, ia pun tetap mencari rumput untuk merawat domba milik orang tuanya.

“Karena di sini mayoritas buruh tani, sehingg sudah terbiasa ke sawah atau mencari rumput untuk domba,” ujarnya.

Kemudian, ia melanjutkan STIA YPPT Tasikmalaya. Tenyata saat di semester 7 tahun 2021, melihat informasi di media sosial Humas Jabar dibuka rekrutmen petani milenial Jawa Barat.

Lalu, karena terbiasa berhubungan dengan pertanian dan peternakan, ia mendaftarnya dibidang peternakan sapi potong.

“Ternyata saya diterima, per Oktober Tahun 2022 di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat mengikuti pelatihan selama tiga hari. Saya dibukakan mindset-nya bahwa peluang usaha di pertanian dan peternakan sangat besar,” katanya.

Baca Juga:Kemendikbudristek: Kontrak Kerja Dihapus, Guru PPPK Bisa Mengajar dengan TenangDPRD Kabupaten Tasikmalaya Sepakat PPPK Sampai Pensiun, Tak Ada Kontrak Kerja

“Terlebih itu menyambung atas kegelisahannya saya, karena banyak usia remaja di desa banyak keluar untuk bekerja. Padahal di desanya banyak potensinya yang bisa dikembangkan, seperti pertanian dan peternakan,” ujarnya.

0 Komentar