Pertempuran Somme: Arena Pertumpahan Darah Terbesar dalam Sejarah Perang Dunia I

Pertempuran Somme
Ilustrasi Perang Dunia I. (DALL E)
0 Komentar

Dampak Setelah Pertempuran

Lebih dari segalanya, Pertempuran Somme—terutama hari pertama yang menghancurkan—akan dikenang sebagai lambang kekejaman dan pembantaian yang tampak sia-sia yang menjadi ciri perang parit selama Perang Dunia I. Para perwira Inggris, terutama Haig, akan dikritik karena melanjutkan serangan meskipun mengalami kerugian yang begitu besar.

Banyak dari prajurit Inggris yang bertempur di Somme adalah sukarelawan yang bergabung dengan militer pada tahun 1914 dan 1915 dan mengalami pertempuran untuk pertama kalinya di medan ini. Banyak dari mereka adalah anggota batalion ”Pals”, yaitu unit yang terdiri dari teman, kerabat, dan tetangga dari komunitas yang sama.

Dalam contoh yang memilukan tentang kehilangan suatu komunitas, sekitar 720 pria dari batalion Lancashire Timur ke-11 (dikenal sebagai Accrington Pals) bertempur pada 1 Juli di Somme; 584 di antaranya tewas atau terluka.

Baca Juga:Perang Dunia I: Kisah Pertempuran Mematikan yang Mengubah Sejarah DuniaJadi Sinyal Perubahan di Jabar: Elektabilitas 90 Persen, KDM Kuasai Panggung Pemilihan Gubernur Jawa Barat

Siapa yang Menang dalam Pertempuran Somme?

Kemenangan Sekutu di Somme—meskipun dengan biaya yang mengerikan—menimbulkan kerusakan serius pada posisi Jerman di Prancis, yang mendorong Jerman untuk mundur secara strategis ke Garis Hindenburg pada Maret 1917 daripada terus berperang di tanah yang sama pada musim semi berikutnya.

Meskipun jumlah pastinya masih diperdebatkan, kerugian Jerman pada akhir Pertempuran Somme kemungkinan melebihi kerugian Inggris, dengan sekitar 450.000 tentara hilang dibandingkan dengan 420.000 di pihak Inggris. Pasukan Inggris yang selamat juga mendapatkan pengalaman berharga, yang kelak membantu mereka meraih kemenangan akhir di Front Barat. (*)

Sumber: History

0 Komentar