Pertarungan Generasi, Kamala Harris Tantang Donald Trump, Kampanye Pemilihan Presiden AS Berubah Drastis

Pemilihan Presiden AS
Presiden AS Joe Biden dan Kamala Harris. (Kamala Harris/Instagram)
0 Komentar

Cornell Belcher, seorang ahli jajak pendapat Demokrat, mengatakan bahwa para Republik masih akan menggunakan strategi Gotham City dengan tambahan dosis rasisme dan seksisme. 

Belcher juga menegaskan bahwa hal-hal tersebut tetap penting.

Namun, Belcher menyebutkan bahwa ”X factor” Harris adalah daya tariknya kepada pemilih yang semakin beragam. 

Menurut dia, Harris adalah peluang terbaik bagi Demokrat untuk menghidupkan kembali dan memberi energi koalisi pemilih muda dan berkulit coklat.

Baca Juga:Barcelona Ingin Boyong 3 Bintang Timnas Spanyol yang Menjuarai Euro 2024Barcelona Siapkan Langkah Spektakuler, N'Golo Kante Jadi Target Utama Musim Panas Ini

Demokrat bersemangat untuk mengubah kelemahan politik yang mengganggu Biden—usianya—menjadi serangan terhadap Trump. 

Anggota DPR Maxwell Frost, seorang Demokrat berusia 27 tahun dari Florida yang telah bekerja untuk menjangkau pemilih muda untuk kampanye Biden, mengatakan bahwa ini kemungkinan akan menjadi pertarungan antara Donald Trump, yang merupakan calon tertua dalam sejarah, melawan Kamala Harris.

Frost, yang mendukung Harris, mengarahkan perhatian pada pekerjaan Harris dalam perlindungan kekerasan senjata sebagai isu yang dapat menarik pemilih muda dan mengatakan bahwa dia ”akan mampu memenangkan kembali banyak suara muda.” 

Menurut dia, Harris adalah seseorang yang sangat menghargai suara muda secara umum.

Di Konvensi Nasional Republik minggu lalu, ahli jajak pendapat dan penasihat senior Trump, Tony Fabrizio, mengatakan bahwa kampanye mereka ”100 persen siap” menghadapi Harris. 

Fabrizio mencatat bahwa para pembicara di acara tersebut sering menyebut ”pemerintahan Biden-Harris” dalam pidato mereka dan mengatakan bahwa kampanye telah mempersiapkan video anti-Harris jika Biden mundur lebih awal.

Namun, Trump tampaknya memiliki beberapa keraguan. Setelah Biden mundur dari perlombaan, Trump mengisyaratkan bahwa dia mulai ragu untuk berpartisipasi dalam debat lain yang dipandu oleh ABC News pada 10 September mendatang. 

Baca Juga:Album Terbaru Taylor Swift Raih Kesuksesan Spektakuler, Dua Belas Minggu di Puncak BillboardGaya Rambut Ikonik Travis Kelce Kembali, Taylor Swift Bakal Terpesona Saat Chiefs Latihan

Trump mengungkapkan di Truth Social bahwa setelah Biden mundur, seharusnya debat dilakukan di Fox News, bukan di ABC yang dinilai bias. (Sandy AW)

0 Komentar