Pertanian Organik Membuat Hasil Panen Melimpah, Harga Jualnya Juga Tinggi dan Ramah Lingkungan

Pertanian Organik
Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih saat panen raya hasil panen padi organik di area pesawahan Lingkungan Sukarame RW 13, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar, Kamis 27 Juli 2023. (Istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Pertanian organik dianggap cukup menjanjikan. Pertanian dengan sistem budidaya menggunakan bahan alami ini memiliki harga jual tinggi.

Hasil panen hingga harga jual pertanian organik ini cukup tinggi. Ditambah lagi peminat dari hasil pertanian organik diburu, terutama mereka yang menjaga pola hidup sehat.

Konsep tersebut kini digalakan Komunitas Organik Aliksa Kota Banjar (KOAKB). Penerapannya dilakukan pada lahan 6 hektare yang tersebar di Kota Banjar.

Baca Juga:Sineas Muda Kabupaten Pangandaran Rilis Film, Diputar di Perpustakaan DaerahFestival Kaulinan Barudak, Bermain Tanpa Gadget, Lestarikan Permainan Tradisional

Salah satunya di lokasi Panen Raya Padi Organik di Area Pesawahan Lingkungan Sukarame RW 13 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar.

Komunitas Organik Aliksa Kota Banjar H Alik Sutaryat mengatakan, dirinya berupaya mengajak petani di Kota Banjar tidak hanya mencari hasil panen yang banyak, tetapi juga menjaga lingkungan tetap sehat. Yaitu merawat lahan pesawahannya dengan tidak menggunakan pupuk kimia.

“Berawal dari kerapuhan alam pertanian dan petani yang terjajah. Kami mengajak petani untuk melakukan pengembalian alam dan kearifan tradisional serta membangun pembelajaran ekologi tanah. Ini yang kita terapkan kepada petani di Kota Banjar,” kata H Alik seusai panen raya, Kamis 27 Juli 2023.

Unsur Hara di Lahan Terjaga dengan Pertanian Organik

H Alik Sutaryat menuturkan, tak hanya merawat tanah lahan, pertanian organik juga dapat meningkatkan hasil pertanian. Hasilnya cukup menjanjikan, dimana rata-rata tiap hektare hasil padi mencapai 9 ton bahkan lebih mencapai 18 ton.

“Terbukti, di lahan seperempat hektare ini saja menghasilkan sekitar 9 ton. Kalau sistem biasa yang dilakukan petani itu paling banyak 4,8 sampai 5,2 ton per hektare. Tentunya ini dapat meningkatkan hasil pertanian di Kota Banjar,” kata H Alik Sutaryat.

H Alik Sutaryat menambahkan, ini peluang untuk para petani di Kota Banjar. Selain mendapatkan hasil yang melimpah, tentu kondisi unsur hara di setiap lahan tetap terjaga.

0 Komentar