Pertanian Kota Tasikmalaya Masih Tertinggal, 90 Persen Produk Pertanian Didatangkan dari Luar Kota

sawah
Sawah terhampar di wilayah Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. (Ayu Sabrina / Radartasik.id)
0 Komentar

Sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia di Kota Tasikmalaya, Nandang juga mengungkapkan bahwa sebagian besar hasil produksi pertanian yang dijual di Kota Tasikmalaya adalah produk dari luar kota.

“Sebanyak 90 persen hasil pertanian didatangkan dari luar Kota Tasik, seperti dari Garut, Pangalengan, dan sebagainya. Ikan nila didatangkan dari Cirata, Cianjur, Bandung, sementara gurame 99 persen berasal dari Blitar. Padahal, potensi lahan pertanian di Kota Tasik sangat luar biasa, termasuk kita memiliki pasar terbesar di Kota Tasik, yaitu Pasar Cikurubuk,” ungkap dia.

Inilah yang menyebabkan sektor pertanian hingga industri tidak berkembang di Kota Tasikmalaya. Nandang menegaskan bahwa pejabat dinas di Pemerintah Kota Tasikmalaya perlu bekerja lebih serius, terarah, dan berdampak. Jika tidak ada perubahan, katanya, yang akan terus diuntungkan adalah wilayah kabupaten/kota lain.

Baca Juga:Bau Tidak Sedap dari Alokasi Rp 913 Juta untuk Seragam Linmas di Kota TasikmalayaPAN Warning Semua Kandidat di Pilkada Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Siapkan Mental!

“Artinya, uang dari Kota Tasik diambil keluar. Laba keuangan kita kecil,” pungkasnya.

Sementara itu, Radar sempat mencoba menghubungi pejabat Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, untuk menanyakan perihal kondisi pertanian yang dijabarkan Nandang itu.

Namun tidak ada satupun pejabat terkait yang bisa dikonfirmasi. Baik secara langsung maupun melalui sambungan telepon.

Beberapa pegawai yang ditemui Radar, di kantor DKP3 mengaku tidak berani untuk bicara. (Ayu Sabrina)

0 Komentar