Dia juga menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan strategis seperti penyusunan tim Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) Musorkab serta persyaratan kandidat seharusnya diselaraskan dengan semangat AD/ART dan undang-undang olahraga.
Demi mengingatkan agar kepentingan atlet dan pengembangan olahraga jangan sampai terganggu oleh kepentingan politik atau kelompok tertentu dalam organisasi.
Menurut dia, tujuan utama dari KONI seharusnya adalah pengabdian untuk pembinaan olahraga dan atlet, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Baca Juga:Tangkal Hoaks Pilkada, Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya Diminta Lebih Jeli di Era DigitalLatihan Keras dari Pagi hingga Sore, Atlet Pertina Kabupaten Tasikmalaya Targetkan Lolos Popnas 2024
Demi menekankan bahwa organisasi seperti KONI bukanlah tempat untuk mencari penghidupan, melainkan wadah untuk membina atlet demi memajukan prestasi olahraga di daerah.
Demi mengakhiri pernyataannya dengan harapan agar semua pihak duduk bersama untuk membangun olahraga di Kabupaten Tasikmalaya tanpa memikirkan jabatan atau keuntungan pribadi.
Dia mengajak semua pihak yang memiliki niat tulus untuk memajukan dunia olahraga di daerah tersebut agar fokus pada pengembangan atlet dan prestasi, bukan sekadar mengejar jabatan di dalam organisasi KONI. (Radika Robi Ramdani)