TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Memasuki usianya ke-22 persoalan sampah masih menghantui Kota Tasikmalaya.
Seperti dinyatakan Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah beberapa waktu lalu. Persoalan sampah masih jadi pekerjaan rumah.
Hal itu rupanya bukan omong kosong. Sepanjang aliran Sungai yang melintasi Jalan Mitrabatik Bojongsari Kecamatan Cipedes, dijejali sampah.
Baik limbah rumah tangga maupun sampah plastik yang sulit terurai.
Baca juga: Aplikasi Digital Tidak Akan Kekal, UMKM Kota Tasikmalaya Harus Punya Sistem Mandiri
Warga sekitar pun mulai resah lantaran saat musim hujan nanti tiba, tumpukan sampah itu bisa menyebabkan masalah baru. Yakni Banjir.
“Sejak pagi kita bersama muda-mudi sekitar dan Kalangsari Pride bersihkan area ini. Sebab, bertambah dewasanya kota kita, harus juga bertambah cantik, asri dan indah serta nyaman untuk disinggahi,” kata Salah seorang tokoh pemuda, Teguh Gusmantara disela bebersih, Senin (23/10/2023).
Ia menyebut persoalan sampah kontras dengan berbagai hiburan dan acara yang tengah berlangsung di pusat kota.
Ia pun menduga sampah-sampah yang menumpuk di sungai itu bukan hanya limbah rumah tangga masyarakat sebab ada banyak bekas kemasan makanan cepat saji seperti styrofoam, limbah home industry, sampai popok bayi.
“Ditambah lagi banyak sampah bekas jagung, kami sedang telusuri kondisi ini lantaran kemungkinan kuat bukan disebabkan warga sekitar,” analisisnya.
Ia pun menyarankan masyaralat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Ketika kemarau panjang seperti sekarang baunya akan tercium memyengat dan saat hujan nanti pun sampah-sampah ini berpotensi menyumbat saluran-saluran air serta menyebabkan banjir.
“Di musim kemarau panjang seperti ini, pilahlah sampah di rumah, jangan langsung main buang apalagi ke sungai,” keluh Sekretaris Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya itu.
Warga Sekitar, Dani Darmawan (43) menyebut sampah yang menyumbat saluran air di lingkungannya bukan berasal dari warga sekitar.