Permintaan Ibu-Ibu Kelurahan Tamansari untuk Para Bacalon Wali Kota Tasikmalaya, Begini Katanya

kelurahan tamansari
Ibu-ibu mengikuti senam di halaman Kantor Kelurahan Tamansari pada Minggu sore (9/6/2024). (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hingar-bingar pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, untuk menentukan Calon Wali Kota Tasikmalaya periode 2024-2029, sudah terlihat. Banyak harapan yang ingin disampaikan warga, pada calon-calon wali kota yang kini spanduknya sudah banyak terpampang.

Seperti yang disampaikan, Nenden Mulyani, seorang ibu sekaligus Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Tamansari. Ia menyebut meski wilayahnya itu masuk sebagai bagian dari Kota Tasikmalaya, tetapi dari segi pembangunan dan pelayanan merasa terpinggirkan.

“Siapapun yang menjadi pemimpin bisa memajukan Kota Tasikmalaya khususnya Kelurahan Tamansari. Pendapatan warga, kesehatan lingkungan juga mesti diperhatikan di sini,” kata Nenden usai mengikuti senam rutin di Kantor Kelurahan Tamansari, Minggu 9 Juni 2024.

Baca Juga:Ini Dia Nama-Nama Bakal Calon Pendamping H Yusuf yang Diusulkan PAN di Pilkada 2024!Jelang Pilkada 2024, Kota Tasikmalaya Padat Kandidat, Gelagat Kepemimpinan Darurat!

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa masalah paling kentara di Kelurahan Tamansari adalah pengelolaan sampah di TPA Ciangir. Belakangan sering dikeluhkan. “Di kelurahan Tamansari itu ada TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Ciangir. Itulah yang menjadi kendala,” ujarnya.

Kata Nenden, pejabat hingga Calon Wali Kota Tasikmalaya, harus tahu kondisi di Kelurahan Tamansari yang memprihatinkan. Khususnya soal dampak dari TPA Ciangir yang mempengaruhi kesehatan mereka. Ia pun berharap calon-calon wali kota yang manggung nanti mau peduli dengan masalah kesehatan warga di sana.

“Supaya ada tindaklanjut, jangan dibiarkan begitu saja. Warga dekat TPA itu yang paling dampak. Jadi mohon pemerintah kota lebih perhatian kepada warga yang dekat TPA Ciangir tersebut,” terang Nenden.

Begitupun menurut Sinta Mutiara, Sekretaris PKK. Ia mengatakan akses menuju klinik kesehatan di Kelurahan Tamansari sebenarnya dapat ditempuh dalam waktu belasan menit.

Akan tetapi, mengingat jarak dari tempat tinggal lokasi harus melewati kebun dan sawah yang luas, maka hal itu tetap jadi kendala. Apalagi pada malam hari penerangan sangat minim sekali.

“Lumayan sih. Itulah kenapa kami juga ingin hidup sehat. Apalagi di usia lanjut. Senam seperti ini salah satu cara mencegah penyakit-penyakit serius menghinggapi kita,” ucapnya.

Baik Nenden atau Sinta, sama-sama sudah tahu bahwa Pilkada 2024 akan dilakukan. Pengetahuan itu ia dapat dari beragam poster bakal calon wali kota, yang nampang sepanjang jalan ke rumahnya. “Sudah mendengar, melihat spanduk di jalan sudah ada,” kata Sinta.

0 Komentar