Percuma, Penataan Ulang Pedestrian Cihideung Tanpa Keseriusan dari Pemkot Tasikmalaya

Pedestrian jalan cihideung, pkl, parkir
Pedestrian Jalan Cihideung Kota Tasikmalaya dimanfaatkan menjadi area pedagang
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rencana penataan ulang pedestrian Jalan Cihideung dinilai hanya akan mengulang kesalahan serupa. Pasalnya konsep sebagus apapun tidak akan mencapai hasil tanpa ada keseriusan.

Sebagaimana diketahui, konsep pedestrian bukan hal pertama yang dilakukan Pemkot dalam menata Jalan Cihideung. Sebelumnya, pun Pemnkot Tasikmalaya pernah menata PKL dengan konsep gerobak namun hasilnya jadi lapak permanen.

Kegagalan upaya Pemkot bukan soal konsep yang dirancang, namun keseriusan dalam pelaksanaan. Sehingga hasilnya belum pernah sesuai dengan perencanaan.

Baca Juga:Jumlahnya Jadi 98, PPK Cihideung Petakan TPS dan Data Pemilih Untuk Pilkada di Kota TasikmalayaTarget Sukses di 6 Daerah, Hamida Dukung Kadernya Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya

Hal itu diungkapkan Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat yang menilai rencana penataan ulang kawasan pedestrian hanya akan menghamburkan anggaran saja. Menurutnya Pemkot tidak pernah serius dalam melaksanakan rencananya.

“Hanya perduli proyeknya saja, tindak lanjutnya enggak ada,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (26/5/2024).

Jika menilai konsepnya, dua konsep yang sudah diberlakukan pada dasarnya sudah bagus. Namun faktanya, ketika kondisinya melenceng dari konsep selalu dibiarkan. “Dari konsep 10 both UMKM dan realitasnya jadi ratusan pedagang PKL saja kan sudah tidak sesuai,” terangnya.

Maka dari itu menurutnya pemerintah tidak perlu melakukan penataan ulang kawasan pedestrian Cihideung. Perbaikan akan terjadi ketika konsep yang dirancang dijaga dengan serius. “Dari pada ditata ulang, terapkan saja dulu konsep awal secara serius,” ucapnya.

Dalam konsep pedestrian Jalan Cihideung, lapak berjualan hanya 10 both bagi UMKM dan tidak kendaraan tidak boleh parkir di kawasan tersebut. Namun menurutnya selalu ada alibi urusan perut pedagang dan masyarakat kecil. “Padahal kalau dicek, PKL-PKL di sana secara ekonomi cukup mapan,” imbuhnya.

Maka dari itu, dalam hal penataan, Pemkot seharusnya mampu memiliki tangan besi. Karena pada dasarnya ketegasan tersebut ditujukan untuk perbaikan dan kepentingan publik. “Kecuali memang pemerintah hanya memikirkan kepentingan pihak tertentu atau pribadi,” katanya.

Dengan konsep yang sederhana pun, kata Tatang, ketika Pemkot serius menerapkannya maka pedestrian Cihideung akan terjaga dengan baik. Sebaliknya, penataan yang dirancang detail hanya akan jadi wacara tanpa keseriusan dalam pelaksanannya. “Kuncinya keseriusan, di mana Pemkot harus konsisten pada konsep yang dibuat,” ucapnya.(rga)

0 Komentar