Peran KPU dan Bawaslu Nyaris Tak Terdengar di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Padahal Anggarannya Gemuk!

Ketua ICMI Tasikmalaya Ade Zaenul
Ketua ICMI Tasikmalaya Ade Zaenul
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perbincangan dinamika politik menjelang Pilkada Kota Tasikmalaya, tidak hanya terjadi di kalangan elite saja. 

Di kalangan masyarakat bawah pun, tema tersebut menjadi perbincangan hangat di warung-warung kopi. 

Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Tasikmalaya Dr Ade Zaenul Muttaqin berpendapat, hal tersebut menjadi pembelajaran positif bagi publik. 

Baca Juga:Ivan Dicksan Mampu Ciptakan Partisipasi Publik, Sehari 5-7 Titik Didatangi untuk Penuhi Undangan Warga!Viman Alfarizi dan Politik Sedekah: Gabungkan Kekuatan Kawan, Lawan dan yang Abu-Abu untuk Memenangkan Pilkada

Beberapa hal positif tersebut diantaranya, ketika partai politik menampilkan kandidat atau bakal calon wali kota atau wakil wali kota kepada publik, walaupun belum fix mendapat Surat Keputusan (SK) dari DPP parpol masing-masing.

Setidaknya memberikan kesempatan jauh-jauh hari kepada masyarakat sebagai pemilih untuk bisa menilai masing-masing kandidat dan mempertimbangkan pilihannya nanti. 

“Kedua, Ketika parpol membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi bakal calon wali kota atau wakil wali kota, ini juga merupakan hal yang positif dalam hal partisipasi demokrasi,” tuturnya melalui keterangan tertulis kepada Radar, Rabu 17Juli 2024.

Hal tersebut, lanjut Ade, sekaligus menunjukkan bahwa dengan banyaknya partisipasi dan figur yang muncul hari ini regenerisasi kepemimpinan di Kota Tasikmalaya saat ini dan di masa depan tidak perlu dikhawatirkan. Terlebih munculnya beberapa figur muda dan perempuan. 

“Ketiga, rancangan bangunan koalisi dan silaturahmi yang dibangun oleh partai politik, hal itu juga merupakan suatu yang positif bagi masyarakat,” telaahnya. 

Masyarakat, kata dia, dapat mengambil pelajaran bahwa sekat-sekat ideologi yang terkadang menjadikan konflik dan keterbelahan masyarakat tidak perlu terjadi. 

Jika di antara para elite parpol masing-masing bisa berkomunikasi dan bersilaturahmi, lanjut Ade, kenapa tidak bisa hal itu dilakukan oleh para pendukung kandidat ataupun pendukung partai politik agar saling bersilaturahmi dan ber-silatusiyasah dalam rangka membangun harmoni di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Ratusan Warga Indihiang Kota Tasikmalaya Dapat Bantuan Minyak Goreng GratisHarapan dan Keyakinan Dua Pengusaha Tekstil Tasikmalaya bagi Ivan Dicksan di Pilkada 2024

“Namun, yang disayangkan adalah publikasi informasi, baik sosialisasi apalagi pendidikan pemilih tentang demokrasi dan Pilkada dari penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu nyaris tak terdengar,” katanya yang juga Mantan Ketua KPU Kota Tasikmalaya tersebut. 

Semisal, lanjut Ade, dalam tahapan pendataan pemilih atau coklit. Belum terlihat edukasi kepada masyarakat dari KPU tentang pentinganya proaktif dalam mengecek daftar pemilih, apakah sudah terdafat atau belum, syarat pemilih, teridentifikasi ganda atau tidak, konsekuensi tidak terdaftar dan lain-lain. 

0 Komentar