Pensiunan Kepala Sekolah di Tasikmalaya Jadi Buronan Orang Tua Siswa, Diduga Bawa Kabur Uang Tabungan Rp 776 Juta

pensiunan kepala sekolah bawa kabur uang tabungan orang tua siswa SDN 3 Pakemitan
Orang tua siswa menunjukkan Poster tuntutan pengembalian uang tabungan yang diduga dibawa kabur pensiunan kepala sekolah, Sabtu (22/7/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pensiunan Kepala sekolah tingkat SD di Tasikmalaya saat ini menjadi buronan orang tua siswa. Dia telah membawa kabur uang tabungan siswa senilai Rp 776 juta.

Dia adalah pria berinisial IS yang sebelumnya menjabat kepala di SDN 1 Pakemitan dan juga Plt Kepala Sekolah di SDN 3 Pakemitan. Sekitar Dua bulan ke belakang, dia memasuki masa pensiun.

Sebagian PNS biasanya menginginkan ketenangan di masa pensiunnya. Namun berbeda dengan IS yang malah jadi buronan orang tua siswa karena membawa kabur uang tabubgan siswa dengan total nilai Rp 776 juta.

Baca Juga:Ratusan Orang Tua Siswa Geruduk SDN 3 Pakemitan, Ratusan Juta Uang Tabungan Dibawa Kabur Eks Plt Kepala SekolahKetua Barhu Jawa Barat Ingatkan Warga Agar 3 Caleg PAN Ini Menang

Saat ini keberadaan IS sendiri tidak diketahui karena sudah tidak punya keterkaitan dengan sekolah. Imbasnya SDN 1 Pakemitan dan SDN 3 Pakemitan pun dituntut untuk ikut bertanggung jawab.

Sabtu siang (22/7/2023), sekitar 300 orang tua mendatangi SDN 3 Pakemitan. Mengingat tempat yang tidak memadai, sehingga pertemuan dilakukan di GOR Desa Pakemitan Kidul.

Pertemuan tersebut para oramg tua dihadapkan dengan pihak SDN 3 Pakemitan, komite sekolah, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya serta unsur Muspika.

Koordinator orang tua siswa, Dodi Kurniadi mengatakan pihaknya meminta pihak sekolah untuk ikut bertanggung jawab. Pasalnya tabungan tersebut merupakan titipan kepada lembaga melalui Wali Kelas.

Dalam musyawarah tersebut, pihak Komite mengaku sudah berhasil berkomunikasi dengan IS. Namun kondisinya IS berdalih tidak punya uang untuk membayar dan meminta waktu sampai 30 Juli 2023.

Menyikapi itu Dodi dan para orang tua pun sanksi dengan janji dari IS karena kesanggupan membayar itu sudah beberapa kali terjadi. Namun faktanya IS tidak juga membayar apa yang menjadi hak siswa dan orang tua. “Ini sudah yang keempat kalinya (janji membayar),” katanya.

Sementara itu pihak sekolah pun yang kini dijabat Plt Kepala yang baru tidak bisa apa-apa. Karena saat dia berdinas mengisi jabatan yang ditinggalkan IS, posisi uang tabungan sudah tidak ada. “Kalau tanggung jawab secara moril itu akan diusahakan, tapi kalau secara materi kan itu bukan jumlah yang kecil,” ucapnya.(*)

0 Komentar