Penolakan Kenaikan Setoran Retribusi Parkir oleh Jukir Disebut Tak Beralasan

juru parkir
Kadishub Kota Tasik Asep MP berbincang dengan dua orang jukir di sekitaran HZ Mustofa. (Ayu SB/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya akan menginventarisir ulang potensi retribusi parkir. Setidaknya ada 40 titik yang jadi target.

Namun upaya ini menghadapi sejumlah kendala. Diantaranya kehadiran lokasi parkir liar dan keengganan dari para juru parkir resmi untuk memenuhi target setoran yang baru.

Menyikapi masalah Ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Asep Maman Permana mengaku telah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk penegakan Perda Nomor 1 Tahun 2024, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu pihaknya juga mendatangi para jukir di lapangan untuk berkomunikasi.

Baca Juga:Target H Amir Mahpud: Sukseskan Tiga Pilkada Sekaligus dan Pilgub Jabar 2024, Wow!!KH Atam Rustam Dapat Rekomendasi dari PGM Indonesia untuk Maju di Pilkada 2024!

Hasilnya, Asep menekankan para juru parkir tidak boleh lagi beralasan untuk tidak memenuhi target setoran retribusi yang telah ditetapkan.

“(Dishub) mengecek ke lapangan. Apasih yang jadi kendala dalam merealisasikan target 2024 yang 3,6 Miliar itu. Sebenarnya mereka tak beralasan untuk keberatan dengan temuan di lapangan,” katanya saat ditemui usai meninjau lokasi parkir, Senin, 22 April 2024.

Dishub memutuskan untuk tidak mau berkompromi dengan para Jukir soal kenaikan tarif retribusi tersebut. Hal itu setelah dilakukan inspeksi ke sejumlah titik parkir. Mulai dari Jalan HZ Mustofa hingga Pataruman.

“Berawal dari ketimpangan data potensial dengan realisasi parkir yang disetorkan ke kas daerah. Sehingga dulu 2023 itu diadakan mapping ke lima lokasi dan 35 juru parkir,” papar Kadishub.

Selanjutnya Asep juga tidak menganjurkan para jukir itu untuk menaikkan tarif bayaran dari pengguna parkir. Kesepakatan itu tertuang dalam Pakta Integritas, yang ditandatangani langsung oleh para jukir. Jika tidak bersedia menuruti, para jukir itu dipersialakan mengundurkan diri.

“Hasil dari lapangan dikumpulkan kembali minggu kemarin. Pada dasarnya mereka siap. Itu harus didampingi oleh kami juga,” pungkasnya. (Ayu Sabrina B)

0 Komentar