Pengusaha Lokal Manggis di Puspahiang Dibekali Pengetahuan Pengelolaan Keuangan oleh Universitas Siliwangi

Pengusaha Lokal Manggis
Dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya berfoto bersama saat mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, 4 Juli 2024.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat dengan skema program penerapan IPTEK Kepada Masyarakat (PPIM) di Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, pada 4 Juli 2024.

Pengabdian masyarakat kali ini mengangkat tema ”Pengelolaan Keuangan Keluarga untuk Pengusaha Lokal Manggis: Strategi dan Praktik yang Efektif.”

Beberapa dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain, Ketua Pelaksana Pengabdian Prof Dr H Dedi Kusmayadi SE MSi Ak CA CPA. Anggota Pengabdian: Nisa Noor Wahid SE MM, Pretisila Kartika Putri SE MSi Ak, Adil Ridlo Fadillah SE MSi Ak CA, dan Dr Kurniawan.

Baca Juga:Lagu ”Sekecewa Itu” Viral, Ini Makna yang Terkandung di dalamnya Menurut Angga CandraKilas Balik Sejarah! BPIP Serahkan Duplikat Bendera Pusaka Setelah 55 Tahun

Mahasiswa yang ikut terlibat antara lain Sabrina dan Mella dari Program Studi Akuntansi. Peserta pengabdian termasuk para pengusaha manggis, UMKM, PKK, dan Karang Taruna.

Prof Dr H Dedi Kusmayadi menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Siliwangi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada pengusaha lokal manggis mengenai strategi dan praktik efektif dalam pengelolaan keuangan keluarga melalui pendekatan interaktif dan praktis. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan, pelatihan, dan konsultasi langsung dengan keluarga pengusaha manggis.

Urgensi kegiatan ini terletak pada pentingnya memperkuat keberlangsungan bisnis lokal dengan memastikan keluarga pengusaha memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam mengelola keuangan secara bijaksana. 

Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan keluarga, implementasi strategi pengelolaan keuangan yang lebih efektif, serta meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi keluarga pengusaha manggis.

Prof Dedi menjelaskan bahwa beberapa permasalahan yang teridentifikasi meliputi fluktuasi pendapatan yang tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim panen yang tidak konsisten atau fluktuasi harga pasar. 

Pengusaha lokal manggis perlu merancang strategi untuk menghadapi fluktuasi pendapatan tersebut. Ini termasuk cara mengelola pendapatan yang tidak tetap agar mencukupi kebutuhan keluarga dan bisnis. ”Kami juga menyampaikan terkait akses terhadap sumber daya keuangan dan pendidikan keuangan,” ungkap Prof Dedi dalam rilis yang diterima Radartasik.id.

0 Komentar