Penggunaan Drone Air Dinilai Tak Akan Terlalu Efektif

drone air waste shark
Drone Air Waste Shark di tengah laut pengoperasiannya menggunakan cloud penyimpanan AWS foto: drone solution service
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya punya keinginan membeli drone air Waste Shark dan Vacuum Cleaner raksasa untuk menangani sampah di sungai. Namun hal itu dinilai tidak akan efektif.

Apalagi drone air itu berukuran kecil sementara tumpukan sampah di sejumlah sungai di Kota Tasikmalaya sangat padat dan menggunung. Juga bukan hanya sampah plastik, tapi banyak juga sampah kayu dan lainnya.

Pegiat lingkungan, Harniwan Obech, menilai keinginan pemerintah itu tidak rasional. Menurutnya tenaga manusia lebih prima daripada robot atau mesin tersebut.

Baca Juga:Cheka Kepincut Drone Air Waste Shark dan Vacuum Cleaner Sungai untuk Membersihkan Sampah59 Puisi Karya Hikmat Gumelar Dibedah dalam Bincang Buku di Universitas Siliwangi

Kekuatan robot berukuran mobil mainan itu juga tidak sepadan dengan sampah-sampah yang biasa menggenang di sungai-sungai di Kota Tasikmalaya.

“Konsepnya memang bagus. Jika dibandingkan dengan skala prioritas, kekuatan si robot itu berapa, dengan permasalahan yang sudah ada, kita kembali ke akar permasalahan,” ujarnya, Selasa (7/11/2023).

“Masalah sampah di Kota Tasikmalaya, kalau urusan memungut dan membereskan sampah ini kan sudah terjadi, sudah menjadi permasalahan. Yang menjadi akar masalahnya adalah, kesadaran masyarakat,” kata pria yang lebih akrab disapa Obech ini.

Menurutnya kalaupun Pemerintah Kota Tasikmalaya memutuskan untuk mengeluarkan anggaran besar untuk membeli alat super canggih itu, belum tentu efektif.

Ada banyak sungai dan saluran air yang kotor dan dijejali sampah di Kota Tasikmalaya. Dengan harga yang mencapai ratusan juta per unitnya, jumlah drone yang harus dibeli harus mencapai belasan atau bahkan puluhan.

“Walaupun ada 10 robot itu di Kota Tasikmalaya, apakah bisa menyelesaikan? Kemudian dengan total biaya yang, kalau saya baca di Koran Radar, itu sampai Rp382 juta. Anggaplah Rp 3,5 Miliar untuk 10 robot, dengan kemampuan yang tidak akan menyelesaikan masalah sampah di Kota Tasik,” jelasnya.

Bagi Obech, ada cara lain yang tidak memerlukan biaya besar seperti membeli Waste Shark, yaitu pengurangan produksi limbah plastik yang kerap digunakan dalam acara perjamuan pejabat.

0 Komentar