Pengabdian Bagi Masyarakat, Dosen Universitas Siliwangi Tasikmalaya Berikan Pelatihan Membatik Ecoprint kepada Warga Desa Guranteng Kecamatan Pagergaeung

Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Dosen Universitas Siliwangi Tasikmalaya menggelar pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan membuat batik ecoprint terhadap warga Desa Guranteng. (Foto/Istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengabdian pada masyarakat, Dosen Universitas Siliwangi Tasikmalaya berikan pelatihan membuat batik Ecoprint kepada warga Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung.

Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi menyelenggarakan Pengabdian Bagi Masyarakat Program Unggulan Program Studi (PbM-PUPS) Tahun 2023 di Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (27/6/2023).

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Erwin Hilman Hakim SPd MPd mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan penyuluhan, pendampingan dan praktek langsung kepada masyarakat di Desa Wisata Guranteng.

Baca Juga:Calo Tanah Tol Getaci Sulit Dibendung, Banyak Warga Kabupaten Tasikmalaya Sudah Menjual TanahnyaPelajar Kabupaten Tasikmalaya Bersinar, Raih 2 Medali Emas Pada POPDA Jabar

“Kami memilih kegiatan ini, dikarenakan begitu banyak potensi tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan produk batik ecoprint,” ujarnya kepada Radar, Kamis (6/7/2023). Erwin menyebutkan, banyak ibu rumah tangga di Desa Guranteng yang minim aktivitas atau menganggur.

Melalui pengabdian ini, diharapkan warga Desa Guranteng dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan memanfaatkan potensi tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini, kata Erwin, berupa praktek atau demo langsung membuat batik ecoprint.

“Kami memberikan wawasan dan ketrampilan kepada masyarakat dalam pembuatan batik, dengan memanfaatkan dan mengkreasikan daun-daun sekitar tempat tinggal mereka. Proses pembuatannya sendiri dimulai dengan memberikan perlakuan khusus pada kain yang disebut mordanting minimal sepuluh hari sebelum menempel daun sebagai tahapan akhir pembuatan produk ini” ucapnya.

Menurut Ketua Program Studi Pendidikan Geografi,Dr Ruli As’ari MPd yang hadir pada kesempatan tersebut, dasar kegiatan ini adalah tersedianya sumber daya hayati atau daun-daun untuk bahan pembuatan batik ecoprint.

Selain itu Desa Guranteng sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata. Ruli berharap, kegiatan pelatihan ini bisa dilanjutkan dengan mendirikan kelompok unit usaha yang bisa menyediakan lowongan kerja bagi masyarakat desa.

Dengan demikian, hasil dari unit usaha ecoprint dapat digemari dan dicintai masyarakat luas dan mampu mendorong perekonomian desa dengan menciptakan lapangan kerja baru melalui unit usaha kecil.

0 Komentar