Penculikan Hanya Hoaks

Penculikan Hanya Hoaks
KPAID KAbupaten
0 Komentar

KETUA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto menegaskan sampai saat ini tidak ada kasus penculikan anak di wilayah kabupaten. Sedangkan informasi yang beredar di media sosial selama ini, semuanya tidak benar atau hoaks.

“Terkait ramainya informasi penculikan. Sampai hari ini di beberapa tempat khususnya di Kabupaten Tasikmalaya, dengan isu yang berkembang tentang isu penculikan anak itu hoaks tidak ada yang benar,” kata dia, menjelaskan.

Kata Ato, memang saat ini isu yang beredarnya tentang penculikan, hampir di setiap grup WhatsApp muncul informasi itu. Saat ini banyak informasi-informasi tersebut berupa foto dan video selalu dibumbui dengan kalimat diduga penculikan atau korban penculikan.

Baca Juga:Situasi Sekolah Masih KondusifBelum Ada Laporan

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

“Padahal, kebenarannya belum pasti yang berakibat semakin paniknya masyarakat dalam isu ini,” kata Ato, menjelaskan.

Lanjut dia, masyarakat khususnya ibu-ibu diimbau jangan terlalu panik menyikapinya. Kalau sebatas waspada harus, tapi jangan sampai berlebihan juga. “Kemudian jangan gampang menyebarkan ifnormasi yang belum tentu benar, jangan dikait kaitkan dan dinarasikan penculikan padahal tidak benar,” ucap dia.

Sementara itu, terkait informasi anak korban penculikan di wilayah Tasik Utara persoalannya sudah selesai. Kronologisnya, orang tua anak tersebut bercerai. Ibunya diduga ada gangguan kejiwaan, dia punya kebiasaan berangkat ke luar kota berhari-hari dan anak tersebut yang suka dibawa-bawa

Pada hari kejadian, anak tersebut dibawa ibunya ke Bandung dengan masih menggunakan seragam SD. “Kemudian entah ditinggalkan atau tertinggal anak tersebut ditemukan masyarakat sedang kebingungan di wilayah Bandung, kemudian dibawa ke polsek terdekat,” ujarnya, menjelaskan.

Kemudian, kata dia, karena anak tersebut masih menggunakan seragam SD yang bertuliskan sekolah dan alamatnya, sehingga informasinya beredar cepat. Kemudian, pihak sekolah, pemerintah desa dan KPAID langsung melakukan penjemputan kepada anak tersebut.

“Alhamdulillah sekarang persoalannya sudah selesai tidak ada penculikan dan yang lainnya. Anak sudah kembali ke rumahnya. Tadi (kemarin) KPAID sudah menjenguknya, dia sudah kembali beraktivitas seperti biasanya,” pungkas Ato. (yfi)

0 Komentar