Penataan Alun-Alun Kota Banjar Harus Jadi Fokus Utama, Tapi Jangan Abaikan Pelaku Usaha

BANJAR, RADARTASIK.ID – Penataan Alun-Alun Kota Banjar harus menjadi fokus Pemkot Banjar. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Banjar Tri Pamuji Rudianto SIP.

Kata Tri Pamuji Rudianto, perubahan di alun-alun harus menjadi fokus utama pemerintah kota. Sebab, kata dia, keberadaan alun-alun menjadi bagian dari salah satu wajah daerah.

“Secara yuridis kita sudah punya Perda tentang Ruang Terbuka Hijau di Banjar. (Jadi) tinggal langkah kongkretnya saja,” ujar Tri Pamuji Rudianto, Selasa 14 November 2023.

Baca Juga: Alun-Alun Kota Banjar Dinilai Berubah Fungsi, Dianggap Mirip Pasar

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, Pemkot Banjar harus punya solusi tentang penataan Alun-Alun Kota Banjar. Akan tetapi, pemerintah juga tidak mengabaikan roda perekonomian masyarakat yang sudah berjalan cukup lama di kawasan alun-alun.

“Pemerintah daerah harus punya solusi tentang pengembalian fungsi alun-alun dan juga dipindah kemana para pedagang ke tempat baru yang sesuai dengan peruntukanya tentunya. Bukan justru menimbulkan masalah baru,” kata dia.

Baca Juga: 2 Oknum Aparatur Sipil Negara Kota Banjar Disidang Pekan Ini, Terkait Dugaan Perselingkuhan

Menurut dia, solusi persoalan di masyarakat dalam hal ini pengembalian fungsi alun-alun dan tidak mengganggu roda perekonomian menjadi impian kepala daerah.

Kepala Daerah Akan Dikenang Ketika Lakukan Penataan Alun-Alun Kota Banjar

Terlebih di akhir masa jabatan, sesuatu hal yang bagus harus ditinggalkan agar bisa selalu dikenang masyarakat. “Tentu menjadi sebuah kebaikan yang akan selalu dikenang masyarakat Banjar,” katanya.

“Bukan malah sebaliknya, meninggalkan kekumuhan di Banjar yang katanya kota ramah anak dan peraih adipura,” tambahnya.

Terpisah, Sekda Kota Banjar Dr H Soni Harison AP, SSos, MSi kembali menuturkan Pemkot Banjar berusaha melakukan penataan Alun-Alun Kota Banjar dan ruang publik lainnya selalu estetik.

Namun tetap tidak mematikan perekonomian masyarakat. “Penataan supaya ada estetika dan tetap tidak mematikan sendi-sendi perekonomian,” kata dia.  (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *