GARUT, RADARTASIK.ID – Pemkab Garut melalui BPBD Kabupaten Garut terus melakukan upaya penanggulangan kekeringan. Tercatat ada 19 kecamatan terdampak kekeringan.
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menerangkan, sudah melakukan penanggulangan di 19 lokasi tersebut. Meski demikian, dirinya mengakui masih ada beberapa penanganan yang belum tuntas.
Ia menyampaikan keterbatasan tangki air berdampak kurang maksimalnya pendistribusian air kepada masyarakat terdampak.
Baca Juga:Gandeng Komunitas Vespa untuk Sampaikan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas400 Masyarakat Girimukti Terima Sertifikat Tanah, BPN Kabupaten Garut Pesan Hal Ini
“Artinya belum menemukan sumber air yang permanen, yang bisa dijadikan sebagai sumber air minum buat masyarakat,” ucapnya, Sabtu 16 September 2023.
Helmi Budiman mengungkapkan, selama ini masih mengandalkan pendistribusian air yang ditampung di torn. Salah satu upaya penanggulangan kekeringan.
“Kita kebanyakan adalah mensuplai air melalui tangki, kemudian kita siapkan di lokasi kekeringan torn ya, kemudian dibagikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Wakil Bupati Garut Tekankan Penanggulangan Kekeringan Punya Solusi
Helmi menerangkan pentingnya solusi permanen untuk penanggulangan kekeringan. Ia pun menekankan kepada tim tanggap darurat untuk menghadirkan solusi permanen.
“Kalau ada sumber air, baik bor ataupun pipanisasi ya itu dilakukan oleh kita, oleh pemerintah daerah,” katanya.
Berkaitan dengan pendistribusian air, kata dr Helmi Budiman, terhambat karena kekurangan armada.
“Jadi tangki yang kita miliki tadi diinventarisir hanya 7 (mobil) tangki, dan itu terus setiap hari keliling mendistribusikan air,” ucapnya.
Baca Juga:Sempat Tersendat, Wabup Minta Mall Pelayanan Publik Kabupaten Garut Beres Akhir Tahun Ini274.103 Meter Persegi Lahan Terdampak Tol Getaci di Kabupaten Garut Sudah Dibebaskan
Helmi Budiman mengajak masyarakat tetap tenang. Dia meminta dukungan dalam mendeteksi sumber air yang dapat dimanfaatkan.
“Kita harapkan adalah paling tidak masyarakat memberikan informasi keberadaan sumber-sumber air yang bisa kita apa yang kita bisa alirkan,” katanya.
Pemkab Garut juga mengapresiasi inisiatif masyarakat yang turut berperan dalam menangani kekeringan, termasuk pembuatan sumur bor secara gotong royong. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mengatasi krisis kekeringan. (*)