Penanganan Stunting, Dinkes Pangandaran Usulkan Rp 6 Miliar

Penanganan Stunting Yadi Sukmayadi
Kepala Dinkes Pangandaran Yadi Sukmayadi menjelaskan soal stunting. Foto: Istimewa
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Dinkes Pangandaran mengusulkan anggaran sebesar Rp 6 miliar kepada pemerintah pusat. Usulan itu untuk penanganan stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, anggaran sebesar itu merupakan upaya agar Kabupaten Pangandaran zero stunting. “Itu untuk penanganan stunting tahun ini,” ucapnya kepada wartawan, Rabu 15 Maret 2023.

Kata Yadi Sukmayadi, anggaran tersebut untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Biasanya berupa biskuit, susu dan jenis makanan lainnya. “Kemudian ada telur, ada ikan,” ucapnya.

Baca Juga:Menjelang Ramadhan Harga Kebutuhan Pokok Naik, DKP Kabupaten Garut Akan Gelar Pangan MurahDPRD Kota Banjar Tunggu Penjelasan Soal Citanduy Water Way

Yadi Sukmayadi mengatakan, PMT mempunyai peran penting dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pangandaran. “Untuk pertumbuhan sangat baik, karena stunting itu biasanya gangguan pertumbuhan pada anak,” ungkapnya.

Yadi Sukmayadi mengatakan, data yang masuk ke laporan melalui aplikasi e-PPGBM, di Kabupaten Pangandaran untuk kasus stunting ada sebanyak 462 orang atau sekitar 2,06 persen dari jumlah balita. “Balita yang diukur sebanyak 22.422 anak,” ucapnya.

Menurutnya, angka tersebut termasuk yang cukup rendah di bandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat.

“Karena di tahun yang lalu, kan sebanyak 741. Tapi sekarang kan 462 kasus. Memang dalam satu tahun ini penurunannya sangat signifikan,” ungkapnya.

Sementara itu, stunting sendiri seperti dilansir dari Alodokter adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.

Akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Penyebabnya, malnutrisi yang pada ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu negara mengalami masalah stunting apabila jumlah kasusnya berada di atas 20%. Data tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 30,8%, atau tiga dari sepuluh anak Indonesia. Hal ini menunjukkan stunting masih menjadi masalah serius. (den)

0 Komentar