Pemula Jangan Memberanikan Diri

Pemula Jangan Memberanikan Diri
Harun Arrosyid Pendiri Himpunan Pendaki Gunung Penjelajah Rimba (HIRA)
0 Komentar

PENDAKI yang tersesat di jalur pendakian sudah banyak terjadi di berbagai gunung. Namun di Galunggung yang memiliki track yang pendek, hal ini terbilang peristiwa baru dan harus menjadi pelajaran bersama.

Pendiri Himpunan Pendaki Gunung Penjelajah Rimba (HIRA), Harun Arrosyid mengatakan, kasus tersesat di jalur pendakian bisa terjadi di gunung mana pun. Hal itu biasanya dialami oleh pendaki pemula atau tidak memiliki persiapan yang layak. “Maka dari itu pemula tidak direkomendasikan tektok (pulang pergi sekaligus), supaya pembekalannya tidak minim,” katanya.

Jalur pendakian ke dinding ari Galunggung memang cukup aman, apalagi sudah ada pengelolanya. Jalur pun terbilang tipis sehingga bisa meminimalisir potensi tersesat. “Ada pos-posnya juga kan sebagai petunjuk,” terangnya.

Baca Juga:Lima Pendaki Galunggung TersesatBelum Ditemukan, Warga Resah

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kemudian, untuk mencegah tersesat di pendakian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama tentunya pengalaman dan wawasan soal navigasi supaya mampu mencari jalur yang semestinya. “Navigasi itu kunci utama agar tidak tersesat,” katanya.

Kasus tersesat selalu terjadi saat pendaki dalam perjalanan turun, karena gambaran jalur saat naik sangat berbeda. Untuk itu biasa kan ketika mendaki, di perjalanan menengok ke belakang melihat jalur pendakian dari sudut pandang atas. “Supaya kita punya gambaran memory seperti apa jalur turun, apalagi di area percabangan,” ucapnya.

Selain itu faktor lelah, lapar sampai panik juga sangat berpotensi membuat pendaki tersesat. Maka dari itu perbekalan juga harus diperhitungkan untuk mendaki. “Sudah lapar, capek lalu panik, sudah logika tidak berjalan,” terangnya.

Ketika sudah terlanjur tersesat, di gunung mana pun maka pendaki disarankan untuk diam di tempat. Jika memang membawa alat komunikasi, bisa langsung mencari pertolongan. “Lebih bagus diam di puncak, tapi kalau di pertengahan pun tetap lebih baik diam di tempat,” katanya.

Pasalnya ketika bergerak tanpa pemahaman navigasi, hal itu lebih berisiko. Ada kemungkinan menemukan jalur yang tepat, namun bisa semakin jauh dari jalur pendakian. “Kalau diam di tempat, akan memudahkan tim yang melakukan pencarian,” ujarnya.

0 Komentar