Pelatihan UPLAND Buka Jalan Menuju Kesuksesan Pertanian Organik, Petani Kabupaten Tasikmalaya Bisa Sejahtera

Pelatihan UPLAND
Narasumber, peserta, dan pejabat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya berfoto bersama saat Pelatihan Management Aset dan Keuangan serta Pelatihan Management Pengelolaan Korporasi Petani di Hotel Grand Metro, pada Rabu, 28 Agustus 2024. 
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya menyelenggarakan Pelatihan Management Aset dan Keuangan serta Pelatihan Management Pengelolaan Korporasi Petani di Hotel Grand Metro, pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari pengurus Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Koperasi Mitra Karya UPLAND (Upgrading of Livelihoods through Agricultural Development), perwakilan Kelompok Ekonomi Petani (KEP), kelompok tani, dan penyuluh pertanian pendamping di wilayah proyek UPLAND Kabupaten Tasikmalaya.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin SP MP, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola kegiatan UPLAND, yang mencakup pengelolaan organisasi dan tata kelola program pengembangan komoditas di dataran tinggi Tasikmalaya.

Baca Juga:Fenomena Ribuan Ikan Naik ke Daratan di Pantai Selatan Tasikmalaya: Apakah Ini Tanda Tsunami?Uyung Aria Berbagi Tips Membangun Personal Branding di Media Sosial

Tatang menyatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Tasikmalaya, perlu diperhatikan beberapa aspek seperti regulasi, sarana dan prasarana, serta peningkatan sumber daya manusia.

Dia juga mengingatkan pentingnya disiplin waktu dan ketelitian dalam mengelola data agar terhindar dari permasalahan yang dapat berkembang menjadi lebih besar.

Tatang berharap melalui pelatihan ini, para petani di Kabupaten Tasikmalaya dapat meningkatkan pendapatan mereka, yang saat ini tercatat sekitar Rp 10 juta per tahun berdasarkan hasil sensus pertanian.

”Makanya, kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi atau terasering (UPLAND) melalui penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani,” ungkap Tatang kepada Radartasik.id.

Sementara itu, Analis PSP Ahli Madya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Wawan Gunawan MP, menyambut baik pelatihan ini, terutama dalam era di mana ketertiban, termasuk dalam pengelolaan keuangan dan aset, menjadi sangat penting.

Dia menekankan bahwa pengelolaan yang baik sangat diperlukan agar anggaran dapat bermanfaat secara maksimal bagi petani.

Wawan juga mengapresiasi inisiatif Jawa Barat dalam merancang peraturan daerah tentang pertanian organik yang dapat mendukung petani dalam melaksanakan praktik pertanian organik sesuai dengan regulasi.

Baca Juga:Wabah Monkey Pox Mengancam, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya Sebelum Terlambat!Wakil Ketua DPRD Ami Fahmi Serukan Pemasangan Palang Pintu di Perlintasan Rel Kereta Api di Manonjaya

Menurutnya, kondisi lahan yang memerlukan perbaikan mendorong urgensi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang padi organik, mengingat masih rendahnya luas lahan organik, produktivitas, dan sinergi antar-stakeholder di Jawa Barat.

0 Komentar