Pelatihan Kewirausahaan, Upaya Mengubah Mindset dari Pekerja Menjadi Pengusaha

Wirausaha
Panitia dan pemateri pelatihan kewirausahaan Yayasan Bina Insan mengabadikan momen usai acara. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Yayasan Bina Insan Sukapura menggelar pelatihan kewirausahaan di Hotel Mangkubumi, Sabtu 8 Juni 2024.

Pelatihan yang dihadiri 50 peserta ini menghadirkan beberapa pemateri.

Diantaranya Analis Perencanaan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kota Tasikmalaya Rizal Abdul Aziz, General Manager Harian Radar Tasikmalaya Muhammad Ruslan Hakim, dan pengusaha Kota Tasikmalaya Dani.

Ketua Yayasan Bina Insan Sukapura M Farid mengatakan, kegiatan pelatihan ini akan diselenggarakan selama dua hari yakni hari Sabtu dan Minggu dengan menghadirkan pemateri dari berbagai instansi terkait dan pelaku usaha.

Baca Juga:Ini Dia Nama-Nama Bakal Calon Pendamping H Yusuf yang Diusulkan PAN di Pilkada 2024!Jelang Pilkada 2024, Kota Tasikmalaya Padat Kandidat, Gelagat Kepemimpinan Darurat!

“Peserta ini sendiri pun adalah para pemuda yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah,” ujarnya.

Tujuan pelatihan, kata dia, untuk mengubah mindset para peserta bahwa untuk bisa mendapatkan penghasilan tidak harus selalu bekerja di perusahaan. Akan tetapi bisa juga dengan berwirausaha sesuai dengan target yang pihaknya harapkan.

“Karena saingan mereka ini banyak. Apalagi tadi dengan latar belakang pendidikan. Pencari pekerjaan hari ini kan adalah S1, S2, artinya kompetisinya sangat tinggi. Maka mereka mungkin akan kalah dengan yang berlatar belakang pendidikan karena mereka lulusan SMP, lulusan SMA,” tuturnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, pihak yayasan berusaha untuk mengubah mindset mereka menjadi wirausahawan dengan memanfaatkan kemudahan melakukan proses usaha di era digital seperti saat ini.

“Kalau mindset mereka tetap menjadi pekerja artinya latar belakang pendidikan ini menjadi penghalang. Sementara kebutuhan di perusahaan rata-rata minimal SMA sederajat, atau diperuntukkan untuk S1,” ujar dia menjelaskan.

“Hari ini mereka semua memakai handphone, bagaimana handphone yang mereka pegang ini bisa menjadi tempat mereka untuk melakukan proses usaha. Jangan menjadi beban mereka untuk mengisi kuota tiap minggu misalkan sementara tidak menghasilkan,” lanjutnya.

Menurut dia, yang menjadi salah satu kendala para pemuda enggan untuk berwirausaha adalah keterbatasan modal yang dimiliki.

Baca Juga:Supriana Dapat Dukungan dari ‘Ajengan Tajug’ untuk Maju di Pilkada BanjarYanto Oce dan Strategi Silent Majority di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!

Namun, saat ini hal tersebut seharusnya tak lagi jadi kendala. Mereka bisa memanfaatkan gadget untuk memulai usaha dengan cara ikut mempromosikan dan menjual produk orang lain melalui beberapa marketplace.

0 Komentar