Pelanggan Tahu-Tempe “Kabur” Gara-Gara Ukurannya Diperkecil

tahu
Pedagang tahu di Cikurubuk melayani pembeli. foto: Firgiawan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dampak kenaikan harga kedelai tidak hanya dirasakan para pemilik pabrik tahu dan tempe.

Pedagang di Pasar Cikurubuk juga ikut kelabakan lantaran harus menaikan harga jual. Sementara ukuran tahu ataupun tempe sudah diperkecil oleh pabrik sebagai imbas naiknya harga kedelai.

Menurut Arman Maulanan (38), pedagang teme di Cikurubuk, harga kedelai naik antara dua sampai 3 bulan terakhir.

Baca Juga:Minta Jam Pelajaran Agama Ditambah, Ketua Dewan Pendidikan Ciamis Sebut Darurat MoralSoal BLT El Nino, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ciamis Kebingungan

Sejak saat itu harga tahu dan tempe yang dijual tidak bisa normal. Pedagang terpaksa menaikan harga mengikuti pabrik pembuat.

Namun yang terbaru ini, ukuran tahu dan tempe semakin diperkecil dengan harga lebig mahal. Hal ini membuat para pelanggannya lari. Penjualan pun menurun.

“Kami dapat banyak komplain pembeli, karena biasa (ukuran) besar sekarang mengecil. Jadi kita over harga dari biasa 400 (per potong) jadi 500 untuk ukuran kecil. Kemudian yang besar harganya dinaikan,” ungkapnya, Jumat (24/11/2023).

Arman mengaku biasa menjual tahu Rp 4000 perbungkus. Kini dinaikan jadi 5000 per bungkus. Sedangkan tempe yang paling kecil dijual Rp 1500 dan yang paling besar Rp 15.000. Itu sebagai imbas atas harga kedelai yang naik dari semula Rp 10.200 per kilo jadi Rp 12.700 per kilogram.

Hal serupa dirasakan pedagang lainnya, Rosidah (53). Akibat kenaikan harga yang diiringi pengurangan ukuran itu, banyak pelanggannya kabur. Mereka rata-rata beralih mencari bahan lain sebagai lauk untuk makan.

Namun ada juga beberapa yang tetap membeli seperti untuk kebutuhan warung makan dan lainnya.

“Konsumen sebagian terpaksa beli. Tapi banyak juga yang lari karena ukuran menyusut,” katanya.

Baca Juga:Sofyan Amrabat Kemungkinan Besar Kembali ke Fiorentina Setelah Dipinjam Manchester United2 Artis Ini Sepi Job: Marcel Kena Boikot, Bedu Jual Rumah dan Mobil Gara-Gara Utang

Ia berharap pemerintah bisa membuat harga kedelai kembali stabil agar para pelanggannya kembali. Setidaknya agar ukuran tahu dna tempe bisa kembali dibuat normal.

“Harapan kami harga kedelai bisa normal lagi. Sudah mah harga kebutuhan lain juga tinggi,” pungkas dia. (Firgiawan)

Baca berita dan artikel lainnya di google news

0 Komentar