Pecinta Otomotif Lakukan Fogging untuk Berantas Sarang Nyamuk

fogging
Komunitas Hajatan TSM saat melakukan fogging di pemukiman warga RW 02 Kelurahan Sukarindik, Bungursari, Kamis (6/6/2024).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti ini tercatat telah lebih dari 400 kasus tercatat dengan tiga kasus meninggal dunia.

Diperlukan tindakan prefentif untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran penyakit ini. Salah satunya adalah pengasapan atau fogging. Langkah ini diperlukan untuk mematikan nyamuk dewasa. Seperti dilakukan oleh pecinta otomotif dari Komunitas Hajatan TSM. Mereka melakukan gerakan peduli kesehatan dengan melakukan pengasapan sarang nyamuk di sejumlah titik.

“Aksi fogging ini merupakan bentuk kepedulian komunitas terhadap kesehatan warga, terutama dalam hal ini merebaknya kasus DBD,” ujar perwakilan komunitas Hajatan TSM, Erwin Handibrata kepada Radar, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga:Supriana Dapat Dukungan dari ‘Ajengan Tajug’ untuk Maju di Pilkada BanjarYanto Oce dan Strategi Silent Majority di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!

Kegiatan itu, kata dia, dilaksanakan selama dua hari berturut-turut. Tujuannya menumbuhkan kesadaran bahwa kasus kesehatan merupakan tanggung jawab Bersama. Menyisir perumahan dan kompleka pemukiman warga, yang sudah terjadi kasus DBD serta rawan penyebaran kasus.

Selain itu, fogging juga bertujuan merangsang komunitas lain berbuat hal serupa. Diharapkan mampu meringankan berban pemerintah, apalagi kini kasus DBD terus meningkat, sehingga tumbuh kesadaran bahwa kesehatan masyarakat adalah bagian dari tanggung jawab Bersama. “Harapan kedepanya, komunitas apapun di Kota Tasikmalaya, bisa bersinergi dan berdampingan dengan pemerintah untuk kepentingan masyarakat Kota Tasikmalaya,” tuturnya.

Komunitas Hajatan TSM sendiri, merupakan komunitas pecinta motor klasik atau vintage. Selepas sukses meramaikan rangkaian ulang tahun kota tahun lalu. Komunitas itu pun getol melakukan aksi sosial. Dan pemberdayaan masyarakat.

“Jadi eksistensinya tidak dalam urusan job saja. Sense of belonging rekan-rekan Alhamdulillah selalu tanggap merespons fenomena yang terjadi di daerah,” ujarnya.

Pentolan Komunitas Hajatan TSM lainnya, Ogi Fatuzzaman menyebut pihaknya sudah melakukan foging di 6 RT wilayah RW 02 Leuwihieum Sukarindik Kecamatan Bungursari. Dimana, warga di sana merasa resah lantaran sudah 6 orang menjadi pasien.

“Kami hanya sekadar membantu masyarakat setidaknya membuat tenang dan menguatkan mental. Ya selebihnya kami juga dorong kesadaran, melakukan 3M, gotong royong bebersih lingkungan dan antisipasi lainnya,” kata Ogi. (Firgiawan)

0 Komentar