CIAMIS, RADARTASIK.ID – Kelanjutan revitalisasi Situ Lengkong Panjalu akhirnya terjawab sudah.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan kembali melanjutkan penataan ulang area wisata air dan ziarah itu. Namun belum jelas kapan akan dimulai.
Kepastian itu diungkapkan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin saat menghadiri pertemuan dengan Forkopimda dan tokoh masyarakat Kabupaten Ciamis di aula Sekretaris Daerah Pemkab, Kamis, 1 Februari 2024.
Baca Juga:Analisa Banjir di RSUD dr Soekardjo, Dosen Teknik Sipil Unsil Tawarkan Solusi Seperti IniProtes Penanganan Banjir dan Sampah, Warganet Tandai Akun Pj Wali Kota Tasikmalaya di Instagram
Prosesi Menyucikan Pusaka Warisan Raja Borosngora Lewat Tradisi “Nyangku” di Panjalu
Diketahui, sampai saat ini revitalisasi Situ Lengkong Panjalu masih menggantung. Pemprov Jawa Barat selaku penanggungjawab proyek belum memberikan kepastian terkait rencana selanjutnya.
Pekerjaan revitalisasi telah dimulai sejak 11 Juli 2023 dengan waktu 150 hari kalender. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda hasil revitalisasi itu akan diserahkan kepada pemerintah daerah.
Bey memang menjanjikan proyek yang dikerjakan oleh PSDA Wilayah Sungai Citanduy itu akan dilanjut.
Warga Sandingtaman, Panjalu Sindir Pemerintah Desa dengan Kambing
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menambahkan proyek revitalisaasi Situ Lengkong Panjalu akan dilanjut tahun ini.
Anggarannya tetap menggunakan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp Rp 4,5 miliar.
“Akan dilanjutkan pembangunan Situ Lengkong Panjalu. Karena tahun ini dapat bantuan keuangan (Bankeu) Gubernur Jawa Barat sebesar Rp 4,5 miliar,” terangnya.
Baca Juga:Kawasan Perkantoran Kota Tasikmalaya Dihiasi Gerobak SampahLirik Lagu I Will Always Love You (Dolly Parton) yang Dinyanyikan Oma Jetje di X-Factor Gala Show 3 Berikut Terjemahannya
Menengok Lorong Katasik Situ Beet yang Sempat Viral Akhir Tahun 2023: Sepi!
Total anggaran yang akan dihabiskannya cukup fantastis yakni mencapai Rp 34 miliar.
“Alun-alun Ciamis juga akan dilanjutkan pembangunannya karena menjadi prioritas. Itu diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 34 miliar,” katanya. (Fatkhur Rizqi)