Pasien Covid-19 Meninggal Terus Bertambah

Pemakaman Pasien Covid-19 Kota Tasikmalaya
PEMAKAMAN. Tim Satgas Kota Tasikmalaya memakamkan jenazah pasien positif di wilayah Kecamatan Bungursari, Kamis (3/3/2022). (Istimewa for radartasik.id)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat untuk bisa bertahan dari serangan wabah virus corona. Namun, di sisi lain pasien Covid-19 yang meninggal dunia terus bertambah saat kasus melonjak, Kamis (3/3/2022).

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra mengakui meninggalnya pasien positif masih terus terjadi. Sejak awal Januari sedikitnya sudah ada 32 orang yang meninggal. ”Tambah data hari ini (kemarin) jadi sekitar 32,” tuturnya kepada Radar.

Adakah pasien isolasi mandiri yang meninggal? Asep menyebut sudah ada dua kasus. Namun hal itu bukan karena yang bersangkutan tidak memiliki gejala, melainkan menolak dibawa ke rumah sakit. ”Keluarga menolak karena takut tidak bisa ketemu lagi kalau meninggal,” ujarnya.

Baca Juga:Emak-Emak Mengular di HZ Mustofa Perjuangan Demi Minyak Goreng Murah di Kota Tasikmalaya

Mayoritas pasien yang meninggal merupakan warga yang belum menjalani vaksin. Meskipun ada juga sebagian pasien sudah divaksin dan meninggal dunia. ”60 persen yang meninggal belum divaksin sama sekali,” ucapnya.

Hal itu bukan berarti vaksinasi tidak efektif, kasus pasien yang meninggal meski sudah divaksin lebih karena kondisi khusus. Salah satunya penderita gangguan ginjal kondisi tubuhnya sudah sangat rawan. ”Ada yang sudah vaksin booster, tetapi kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi baik,” katanya.

Dari segi usia, lansia mendominasi kasus pasien positif yang meninggal. Meskipun ada juga pasien yang usaianya masih muda hanya saja menderita penyakit. ”Kebanyakan di atas 60, tapi ada juga yang 38-39, bahkan ada juga bayi 8 bulan,” tuturnya.

Sekarang Covid-19 varian omicron menyebar dengan sangat cepat dan membuat positivity rate cukup tinggi. Hasil testing yang dilakukan, 8 dari 10 kontak erat yang dites hasilnya positif. ”Dari 30 yang mau dites hanya 10, dari 10 itu 8 orang di antaranya positif,” ucapnya.

Tenaga kesehatan (nakes) pun sudah banyak yang terkonfirmasi positif. Sedikitnya tahun ini sudah 380 nakes yang harus menjalani isolasi. “Banyak juga dari teman-teman nakes yang tertular,” katanya. (rga)

0 Komentar