Pasar Hewan Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya Masih Sepi Pembeli

Pasar Hewan Manonjaya
Para pedagang sapi kurban di Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya sedang menunggu pembeli, Rabu, 22 Mei 2024. (Radika Robi Ramdani)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jelang Hari Raya Idul Adha, Pasar Hewan Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya masih sepi pembeli, Rabu, 22 Mei 2024. Hal ini pun dikeluhkan para pedagang yang menilai daya beli tahun ini menurun.

Kepala UPTD Pasar Hewan Manonjaya Rukmana mengatakan, pedagang hewan kurban masih mengeluhkan sepinya pembeli jelang Idul Adha. Meskipun ada pembeli, namun jumlahnya masih belum terlalu banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu.

”Meskipun masih sepi pembeli, namun harga sapi di Pasar Hewan Manonjaya Tasikmalaya merangkak naik. Kenaikan pun cukup signifikan dari mulai Rp 1-2 juta per ekornya,” ujarnya kepada Radartasik.id, Rabu.

Baca Juga:AS Roma Harus Berdoa Atalanta Kalah untuk Dapat Tiket Liga ChampionsAtalanta Juara, Gian Piero Gasperini Tergoda Tawaran Napoli: Bertemu dengan Wanita yang Sangat Cantik

Rukmana menyebutkan, jelang Hari Raya Idul Adha tidak hanya pembeli yang belum terlihat, pedagang pun masih belum begitu ramai. 

”Sekarang masih didominasi pedagang local, sapi yang masuk sekitar 300 ekoran,” katanya, menjelaskan.

Sementara itu, Pejabat Otoritas Veteriner dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya drh Iwan Kustiawan menyampaikan, untuk pengawasan hewan kurban dari pemerintah sudah membentuk tim untuk pengawasan hewan kurban. 

”Kita sudah terjun hampir sebulan ini berjalan dan tim sudah bergerak. Alhamdulillah sudah mulai berkurang tidak ditemukan penyakit-penyakit seperti PMK,” terang drh Iwan.

Iwan menyebutkan, pihaknya memeriksa dulu hewan kurban yang dijual. Terutama di pasar hewan sudah ada SOP, harus ada pemeriksaan administrasi. 

Pertama surat rekomendasi pemasukan dan pengeluaran (dari daerah asal) serta surat keterangan kesehatan atau dilengkapi dengan hasil uji laboratorium.

”Adanya surat keterangan sehat untuk hewan itu bisa sebagai acuan bagi masyarakat. Tim kita juga dari pasar hewan ada, dokter hewannya yang bisa memeriksa juga ke lapangan untuk mengeluarkan SK,” tandasnya. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar