BANJAR, RADARTASIK.ID – Aksi vandalisme menyasar SDN 3 Rejasari Dusun Rancabulus Desa Rejasari Kecamatan Langensari. Pelaku mencorat coret beberapa ruang kelas dengan tulisan salah satu kelompok bermotor.
Pantauan di lapangan, terdapat tiga ruang kelas terdapat corat coret. Tidak hanya di dinding dalam kelas, vandalisme juga berada di kaca jendela hingga lantai ruang kelas.
Bahkan di tembok luar bangunan sekolah, musala serta papan informasi sekolah juga terdapat vandalisme.
Baca Juga: Air Situ Leutik Kota Banjar Surut, Pertanian dan Wisata Jadi Terdampak, Penyebabnya Ini
“Tulisan corat coret ini pertama diketahui oleh anak-anak yang datang ke sekolah pada pukul 06.00 WIB. Kemudian saya cek, ternyata benar. Banyak sekali tulisannya, di dinding, kaca, papan informasi, dan di lantai,” kata guru PJOK SDN 3 Rejasari Mamik Rela Oktrina, Selasa 19 September 2023.
Kepala UPTD SDN 3 Rejasari Siti Mutmainah menuturkan, sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Namun sejauh ini belum ada petunjuk yang mengarah kepada siapa pelakunya. Lantaran di lokasi kejadian tidak ada rekaman CCTV.
“Tidak ada CCTV, jadi belum diketahui siapa pelakunya. Gerbang sekolah tidak dikunci, kemudian tembok sekolah juga pendek jadi mudah dipanjat,” katanya.
Baca Juga: Sopir Angkot di Kota Banjar Didatangi Anggota Polisi saat Ngetem, Ada Apa?
Menurut Siti Mutmainah, kejadian vandalisme baru pertama di sekolahnya. Ia mengaku ada tiga ruang kelas dari satu bangunan toilet yang menjadi sasaran aksi pencoretan.
“Ruang kelas 4, 5, 6, kemudian jendela perpustakaan dan toilet. Banyak sekali sampai ke lantai kelas juga di corat coret,” kata dia.
Polisi Lakukan Penyelidikan Aksi Vandalisme, Khawatir Adu Domba
Terpisah, Kapolsek Langensari AKP Yudy Ristiyanto mengaku sudah menerima laporan terkait aksi vandalisme tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Polisi belum bisa menyimpulkan motif pelaku. Apakah dari anggota kelompok motor tersebut atau bukan.
“Belum ada petunjuk, masih kita lakukan pendalaman karena di lokasi tidak ada kamera pengawas. Kemungkinan ini pelakunya anak-anak yang iseng atau bisa juga mengadu domba,” kata Yudy Ristiyanto melalui sambungan telepon. (*)