Panwaslu Cibeureum Minta Masyarakat Ikut Awasi Jalannya Pemilihan Kepala Daerah

panwaslu cibeureum
Panwaslu Kecamatan Cibeureum bersama Karang Taruna, Camat, Lurah hingga RT dan RW menandatangani MoU soal partisipasi pengawasan Rabu 21 Agustus 2024. (ist)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Panwaslu Kecamatan Cibeureum memperkuat pengawasan jelang Pilkada 2024 dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Camat, Lurah, Karang Taruna, serta RT dan RW, untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pemilihan.

Pada Rabu, 21 Agustus 2024, mereka menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di RM Sambel Hejo, Kecamatan Cibeureum.

Kesepakatan ini bertujuan mendorong peran pemuda dalam pemilihan, mengawal pemilihan sebagai pengawas partisipatif, menolak politisasi SARA, hoaks, ujaran kebencian, dan politik uang, serta melaporkan dugaan pelanggaran pemilu kepada Panwascam.

Baca Juga:Lima Hari Jelang Pendaftaran, Nama Ivan Dicksan Menguat Dapat SK PPP di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Rekrutment CPNS Tahun Ini Lebih Senyap, BKPSDM: Kita Sekarang Ikut BKN

Ketua Panwascam Cibeureum, Davi Dzulfiqar, menyoroti tren penurunan partisipasi masyarakat dalam Pilkada sebelumnya dibandingkan dengan Pemilu Pilpres dan Legislatif.

“Berkaca pada Pilkada sebelumnya, terdapat tren penurunan jika dibandingkan dengan Pemilu Pilpres dan Legislatif. Oleh karena itu, penting sekali dilaksanakan sosialisasi pemilihan oleh beberapa lembaga seperti Karang Taruna, RT/RW, dan stakeholder kelurahan untuk dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan,” ujarnya, Kamis 22 Agustus 2024.

Davi juga menekankan pentingnya sinergi antar lembaga di tingkat kecamatan, mengingat terbatasnya jumlah pengawas pemilihan. Menurutnya, ini adalah kunci untuk mewujudkan Pilkada yang jujur, adil, mandiri, dan berintegritas.

Koordinator Divisi HP2HM, Yosef Nursyamsi, menambahkan bahwa pelibatan masyarakat dalam pengawasan sangat penting untuk meminimalisasi potensi pelanggaran pemilu dan meningkatkan legitimasi hasil Pilkada.

“Pelibatan masyarakat ini akan meminimalisir potensi pelanggaran pemilihan dan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap integritas proses dan hasil pemilihan itu sendiri, yang berdampak pada legitimasi kepemimpinan yang nantinya akan terpilih,” kata Yosef. (Ayu Sabrina)

0 Komentar