Pakaian Honorer dan ASN Beda, Bupati Pangandaran Lebih Setuju Disamakan

Pakaian Honorer
Honorer di Kabupaten Pangandaran saat bekerja. Bupati lebih setuju jika pakaian honorer dengan ASN tidak dibedakan. Foto: Deni Nurdiansah/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pakaian honorer dengan ASN di Kabupaten Pangandaran saat ini berbeda. Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata berencana menyamakan keduanya.

Selama ini, pakaian honorer di Kabupaten Pangandaran yakni baju putih dengan celana berwarna cream. Sedangkan aparatur sipil Negara (ASN) serba coklat.

Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata lebih setuju jika tidak ada perbedaan pakaian antara ASN dengan honorer.

Baca Juga:Penanganan Stunting, Dinkes Pangandaran Usulkan Rp 6 MiliarMenjelang Ramadhan Harga Kebutuhan Pokok Naik, DKP Kabupaten Garut Akan Gelar Pangan Murah

“Bedanya cukup ada di pin, antara PNS dan yang bukan PNS,” kata Jeje Wiradinata, Rabu 15 Maret 2023.

Selain pin, bisa pembeda juga bisa dari aksesori lainnya. “Kan kalau pak sekda ada pangkatnya. Nah yang honorer bisa tidak ada,” ungkapnya.

Jeje Wiradinata mengatakan, lebih setuju jika pakaiannya sama. Sebab perbedaan itu akan membuat kepercayaan diri turun. “Kalau bajunya sama bisa juga untuk memotivasi,” ujarnya.

Menurutnya, sekda akan membicarakan hal itu kepada Kemenpan RB. “Nanti akan dibicarakan,” ungkap Jeje Wiradinata.

Salah seorang mantan honorer Iah Ratiah (28) mengatakan, awalnya pakaian honorer mirip dengan ASN atau PNS. “Dulu warnanya seperti pakaian Linmas, hijau,” katanya, kemarin.

Kemudian sekitar tahun 2017, pakaian antara ASN dan honorer jadi berbeda. “Waktu diganti tidak ada yang protes, biasa saja,” ucapnya.

Ia menganggap, pakaian tersebut berganti itu sebagai pembeda dengan para ASN. “Ya bisa dilihat perbedaanya,” ungkapnya. (den)

0 Komentar