Pacu Pertanian Organik, UPLAND di Kabupaten Tasikmalaya Fokus Tingkatkan Pendapatan Petani

UPLAND di Kabupaten Tasikmalaya
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya Tatang Wahyudin (ketiga dari kanan) dan Manager PIU UPLAND Kabupaten Tasikmalaya Asep Hidayat Koswara (kiri) berfoto bersama peserta dan narasumber Pelatihan Management Aset dan Keuangan serta Pelatihan Management Pengelolaan Korporasi Petani di Hotel Grand Metro, pada Rabu, 28 Agustus 2024.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya tengah giat melaksanakan program UPLAND (Upgrading of Livelihoods through Agricultural Development) dengan fokus pada pengembangan kawasan agribisnis padi organik.

Program ini bertujuan meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi angka kemiskinan di daerah dataran tinggi melalui integrasi antara sektor hulu dan hilir.

Manager Project Implementation Unit (PIU) UPLAND Kabupaten Tasikmalaya, Asep Hidayat Koswara SP MP, menjelaskan bahwa program UPLAND di Kabupaten Tasikmalaya mengusung tema pengembangan kawasan agribisnis padi organik.

Baca Juga:Pelatihan UPLAND Buka Jalan Menuju Kesuksesan Pertanian Organik, Petani Kabupaten Tasikmalaya Bisa SejahteraFenomena Ribuan Ikan Naik ke Daratan di Pantai Selatan Tasikmalaya: Apakah Ini Tanda Tsunami?

Menurut Asep, program ini bertujuan untuk memilih komoditas unggulan yang dapat terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan di wilayah tersebut.

Asep menambahkan bahwa proyek UPLAND ini telah dirintis sejak tahun 2021 dan masih berlangsung hingga tahun 2024, dengan pelaksanaan yang sesuai dengan komponen-komponen yang telah ditetapkan oleh manajemen pusat.

Dia menekankan pentingnya integrasi dan keberlanjutan dalam konsep pengembangan kawasan agribisnis ini, yang tidak hanya berfokus pada aspek produksi, tetapi juga mengedepankan ketahanan pangan dan peningkatan posisi tawar petani di pasar.

Selain itu, Asep juga menyampaikan harapannya untuk melihat peningkatan yang signifikan dalam produktivitas hasil pertanian.

Program ini, yang memiliki fokus pada komoditas spesifik seperti padi organik, dirancang agar tidak semata-mata bergantung pada pasar dan dapat meningkatkan posisi tawar petani.

Hal itu dicapai melalui komponen peningkatan produktivitas, penguatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, serta fasilitasi peningkatan pendapatan dan penguatan sistem kelembagaan.

Menurut Asep, salah satu kunci dalam pengembangan kawasan padi organik melalui program UPLAND ini adalah memastikan bahwa pembangunan pertanian dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

Baca Juga:Uyung Aria Berbagi Tips Membangun Personal Branding di Media SosialWabah Monkey Pox Mengancam, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya Sebelum Terlambat!

Dia menekankan pentingnya pendekatan yang berkesinambungan, tidak lagi hanya fokus pada satu aspek saja, baik hulu maupun hilir, tetapi mencakup seluruh rantai pertanian.

Asep juga menyoroti tujuan program UPLAND dalam membentuk korporasi di tingkat hilirisasi, yang merupakan upaya untuk memperkuat kelembagaan pertanian yang berorientasi pada bisnis atau usaha.

0 Komentar