Otopsi Sudah Selesai, Orang Tua Korban Bilang Begini Soal Kasus Dugaan Aksi Begal di Tasikmalaya

Orang Tua Korban Bilang Begini Soal Kasus Dugaan Aksi Begal di Tasikmalaya
Isak tangis Keluarga orang tua saat jenazah korban datang usai otopsi, Senin (11/9/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Duka masih menyelimuti keluarga khususnya orang tua korban dugaan kasus begal di Jalan letnan Harun beberapa Sabtu (9/9/2023) dini hari  lalu. Tangis mereka pun pecah saat jenazah datang usai proses otopsi.

Senin siang (11/9/2023), polisi melakukan otopsi terhadap jenazah korban di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya. Penanganan dilakukan tim forensik dipimpin oleh dr Fahmi Arief Hakim didampingi tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota.

Proses otopsi tidak begitu memakan waktu lama, sekitar kurang lebih 1 jam. Setelah itu jenazah pun dipulasara dan kemudian dibawa ke Kebon Tengah Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung untuk diserahkan kepada keluarganya.

Baca Juga:Ulama Warning Acara Konser Musik di Tasikmalaya, Perhatikan Nih!Jatah 6 PJU Masih Kurang, Penerangan Bukan Hanya Dibutuhkan di Jalan Raya

Di lokasi bukan hanya keluarga dan kerabat saja, namun warga setempat pun berkumpul menanti kedatangan jenazah. Tangis keluarga dan kerabat pun pecah sesaat setelah jenazah dikeluarkan dari mobil.

Warga pun langsung menggotong jenazah ke masjid setempat untuk disalatkan. Setelah itu, jenazah pun langsung dibawa ke TPU Cieunteung untuk dikebumikan.

Ayah korban, Dedi Supriadi (62) mengatakan bahwa apa yang menimpa anaknya merupakan hal yang tidak disangka-sangka. Apalagi meninggalnya Fajar terbilalang mengenaskan. “Ya kaget,” ucapnya.

Namun pihaknya tidak bisa menampik suratan takdir di mana saat ini putra bungsunya itu sudah tiada. Mau tidak mau Dedi harus bisa mengikhlaskannya. “Ini sudah nasib anak saya,” tuturnya.

Mengingat anaknya itu merupakan korban dari kejahatan, dia berharap polisi segera menangkap pelakunya. Karena bagaimana pun pelaku harus mendapat ganjaran sesuai dengan apa yang dilakukannya. “Ya hukumannya setimpal,” imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Indihiang Kompol H Iwan mengatakan bahwa otopsi yang dilakukan merupakan bagian dari proses penyelidikan. Meskipun secara kasat mata, Fajar memang korban dari aksi kekerasan. “Ya, otopsi sudah dilakukan,” ujarnya.

Terkait pelaku, saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Untuk detilnya, polisi belum bisa memberikan penjelasan karena khawatir bisa mengganggu penyelidikan. “Masih penyelidikan tapi yang pasti kami sudah dapat titik terang,” pungkasnya.(*)

0 Komentar