PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Seorang oknum guru di Kabupaten Pangandaran berinisial AR membobol sekolahnya sendiri, SMPN 2 Parigi. Dia menjual puluhan unit komputer dan beberapa barang elektronik sekolah.
Kepala SMPN 2 Parigi Jumid mengatakan, aksinya tersebut dilakukan AR pada April 2022. “Aksinya itu dilakukan saat bulan puasa, kondisi lagi liburan sekolah,” katanya, Rabu 13 September 2023.
Jumid mengatakan, oknum guru PNS itu memegang kunci labolatorium komputer yang dinyatakan sempat hilang sebelumnya. Sehingga ia bisa masuk ke ruangan dengan bebas. “Jadi beberapa bulan sebelumnya, satu set kunci hilang, salah satunya ada kunci labolatorium,” katanya.
Baca Juga: Pemkab Pangandaran Mengalami Defisit Anggaran, Ini Alasan Bupati Pilih Pinjam ke Bank
Oknum guru PNS tersebut diketahui melakukan aksinya pada malam hari sekitar pukul 23.00. Hal itu diketahui lewat rekaman CCTV.
Pelaku mengangkut satu per satu komputer sebanyak 26 unit, dua laptop, dua infocus dan beberapa alat elektronik.
“Penjaga sekolah waktu itu mengecek ke ruangan lab, ternyata sejumlah unit komputer hilang dan disisakan empat unit saja,” jelasnya.
Oknum Guru Ketahuan Ambil Komputer dari CCTV
Pihaknya langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian, atas perintah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin.
Baca Juga: Guru PNS Pangandaran Ini Jual Aset Negara Senilai Rp 237 Juta Demi Bermain Judi Online
“Dari kepolisian respon dan datang ke sekolah. Tidak ditemukan ruangan yang jebol atau rusak, karena masuknya menggunakan kunci,” ujarnya.
Setelah itu dilihat dari CCTV, langsung diketahui yang mengambil adalah salah oknum guru PNS seni budaya berinisial AR. “Pas ketahuan, dia langsung ditangkap. Setelah itu, semua berjalan di kepolisian,” jelasnya.
Dampak hilangnya sejumlah unit komputer tersebut, pihaknya harus meminjam unit kepada Pemkab Pangandaran dan laptop milik guru. “Alhamdulillah kita bisa laksanakan ANBK tahun kemarin sukses dan tahun ini juga sukses,” katanya.
Baca Juga: 3 Posisi Kepala Dinas di Kabupaten Pangandaran Akhirnya Terisi, Berikut Nama-Namanya
Akibat kejadian itu, kerugian negara ditaksir mencapai Rp 300 juta. Padahal saat itu komputer masih dalam kondisi bagus.