Poppy adalah sebutan untuk bunga seksi yang menjadi bahan baku obat bius.
Rumah itu disebut Istana Poppy lantaran masyarakat tahu di situlah dulu orang-orang kaya bermukim—yang kekayaan mereka berasal dari perdagangan bunga gila tersebut.
Sherpur, di pusat kota Kabul, memang kompleks orang kaya. Sejak Taliban berkuasa banyak rumah ditinggalkan begitu saja. Sebagian diambil alih oleh pemerintah Taliban. Sebagian lagi tetap kosong.
Baca Juga:Di Makkah Berakhir, Tiga Kloter ke MadinahPemdes Pagerageung Optimalkan Peran Perempuan
Rumah yang ditempati Al Zawahiri adalah rumah kosong yang diambil alih penguasa baru. Lalu seorang ajudan pejabat tinggi Taliban mengambil alihnya. Oleh Sang ajudan Al-Zawahiri disembunyikan di situ.
Al-Zawahiri pun terjebak di keramaian seperti itu. Ia yang dulu merawat Osama. Kini ia menyusul pendahulunya.
Kelihatannya model memburu teroris dengan drone menjadi cara baru Amerika. Tanpa perlu mengorbankan orang sipil. Drone serupa juga sudah membunuh tokoh Al Qaeda lainnya: Abu Khayr al-Masri. Saat itu Al-Masri lagi di Syiria. Ia lagi dalam perjalanan di Idlib, dalam mobil sedan Kia buatan Korea. Pisau-pisau model Ginsu menembus sedan itu. Al-Masri tewas. Mobil sedannya tidak hancur. Hanya robek atapnya.
Drone yang melepaskan Ginsu itu pun kembali ke pangkalannya. Pisau Ginsu mendapat promosi gratis. Ikut jadi pahlawan Amerika—meski bukan pisau itu yang digunakan di operasi sebenarnya.
Reputasi pisau Ginsu hanya pernah tercemar sekali di tahun 1993: dipakai memotong penis seorang suami.
Sukses.
Malam itu sang suami baru pulang dari minum-minum. Tiba di rumah ia mengajak istri untuk ke ”surga”. Sang istri tidak mau. Ia pun seperti mau makan gaya prasmanan: buka sendiri, tutup sendiri.
Dengan cara itu sang istri merasa diperkosa suami.
Maka setelah suami terlelap, sang istri ke dapur. Ambil Ginsu. Dia buka selimut yang menutup suami. Dia potong si ”John”. Dia bawa potongan itu lari. Dia ambil mobil di garasi. Dia larikan potongan itu. Dia setir mobil itu dengan hanya satu tangan. Tangan satunya tetap menggenggam potongan.
Baca Juga:Dana PIP SMA-SMK Diduga DisunatDemokrat Serahkan SK Kepengurusan Baru
Setelah beberapa menit berkendara dia buang potongan itu dari jendela mobil yang terbuka.