PANGANDARAN, RADSIK – Para nelayan sedang kebanjiran ikan layur. Sekali panen, nelayan biasanya mendapatkan ikan tersebut hingga ratusan kilogram.
Salah seorang nelayan Sumini (49) mengatakan, dalam sehari bisa melakukan lima sampai enam kali buang jaring ke laut saat panen ikan layur. “Kalau sedang panen bisa sampai kuintalan (dapat ikan),” katanya, Minggu (18/12/2022).
Namun, kata dia, saat sedang sepi nelayan hanya mendapat lima sampai enam kilogram saja. “Setiap kilogramnya bisa dijual Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribuan untuk yang besar, yang kecil hanya Rp 15 ribuan,” jelasnya.
Baca Juga:Terkikis Ombak, Pasir BerhamburanAnak Disabilitas Tunjukkan Karya
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Biasanya, mereka menjual ikan layur lewat sistem pelelangan di TPI. “Karena kalau transaksi di luar TPI tidak dibolehkan,” ujarnya.
Nelayan lainnya Nanang Berlin (40) mengatakan, nelayan yang sering ke tengah bisa lebih banyak mendapat ikan layur. “Bisa sampai ton-an lah,” bebernya.
Kata dia, ikan layur banyak disukai karena dagingnya yang gurih. “Selain itu durinya lebih sedikit jumlahnya,” ucapnya.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Keluatan Dedi Surachman mengungkapkan, banyaknya ikan di Kabupaten Pangandaran tidak membuat angka konsumsinya tinggi. Dia menyebut, tingkat konsumsi ikan warga Pangandaran cukup rendah. “Hanya 22 kilogram per kapita di tahun 2021,” jelasnya. (den)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!