Momen Wisuda Berkah bagi Pedagang Buket Bunga

Momen Wisuda Berkah bagi Pedagang Buket Bunga
0 Komentar

TAROGONG KALER, RADSIK – Wisuda menjadi momen yang ditunggu-tunggu mahasiswa yang sudah menyelesaikan tugas akhirnya karena merupakan momen sakral kelulusannya dari perguruan tinggi. Namun, momen wisuda juga ternyata menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang buket bunga.

Seperti pada kegiatan acara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karsa Husada Garut yang digelar di Hotel Santika Kecamatan Tarogong Kaler, Rabu (12/10/2022). Di luar hotel banyak berjejer para pedagang buket bunga.

Salma, salah seorang pedagang buket bunga dan boneka mengatakan mengetahui kegiatan wisuda dari berbagai sumber. “Jadi kalau info kegiatan wisuda ini saya suka nanya-nanya atau lihat dari sosial media kampusnya atau sering juga dapat info dari tukang foto,” kata Salma kepada Radar, kemarin.

Baca Juga:Suporter Diberi Penghargaan oleh PolisiMenyulap Jalan Berbatu, Perbaiki Rumah Tak Layak

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Ia mengaku kegiatan wisuda menjadi berkah bagi pedagang, karena penghasilannya bertambah tidak hanya dari pesanan saja. “Ini berkah buat saya dan juga pedagang lain karena bisa menambah penghasilan juga,” tuturnya.

Salma menyebut, stok barang yang disediakan tidak menentu. Kadang bisa 50 kadang juga lebih. “Nah kalau ada acara wisuda gini tuh biasanya suka ada pesenan dan itu tidak tentu kadang banyak kadang sedikit, selain pesenan juga nyediain stok buat dipajang ya paling banyak 50 buah,” ucapnya.

Lebih lanjut, kata Salma, buket yang dijualnya adalah produk buatannya sendiri atau homemade. “Kita sesama pedangan ya saling support aja karena rezeki kan udah ada yang ngatur, bahkan kadang kita juga sering sharing dan tukar ilmu,” tambahnya.

Ia mengatakan omset berjualan buket saat momen wisuda cukup memjanjikan. “Sebetulnya tergantung ya, kan ada dari pesenan dan juga ngelapak. Tapi kalau pesanan saja itu bisa nyampai Rp 2 juta (per hari) ditambah dengan ngelapak itu bisa nyampai kurang lebih Rp 4 juta,” pungkasnya. (mg1)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar