Miris! Bocah Berusia 7 Tahun di Kota Banjar Diduga Mengalami Gizi Buruk, Kondisi Memprihatinkan

mengalami gizi buruk
Suasana di kediaman Faras Muhammad Fauzan, bocah yang diduga menderita gizi buruk, Lingkungan Cikabuyutan Timur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Selasa, 25 Juni 2024. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Seorang bocah berusia sekitar 7 tahun di Kota Banjar bernama Faras Muhammad Fauzan diduga mengalami gizi buruk. 

Warga Lingkungan Cikabuyutan Timur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman ini memiliki kondisi tubuh yang tidak seimbang, dengan tangan dan kaki yang mengecil sementara badannya tampak normal.

Neni Mardiningsih, nenek dari bocah tersebut, merasa sangat prihatin melihat kondisi cucunya. 

Baca Juga:Mantan Wali Kota Banjar dr Herman Sutrisno Akhirnya Keluar dari PenjaraTerkuak! SMAN 3 dan 5 Bandung Diskualifikasi 31 Calon Siswa PPDB

Sejak masih bayi, kondisi Faras sangat memprihatinkan, dengan leher yang tampak tidak memiliki tulang. 

”Lehernya seperti tidak ada tulangnya,” ungkap Neni Mardiningsih, Selasa, 25 Juni 2024, di kediamannya. 

Neni juga menceritakan bahwa cucunya sempat tinggal bersama ayahnya di Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, tetapi dibawa kembali ke Banjar karena kondisinya yang mengkhawatirkan.

Selama tinggal bersama ayahnya, Faras sering diberi makan ikan asin dan garam. 

Neni mengatakan bahwa Faras dibawa kembali ke Banjar ketika berusia 5 tahun setelah kakinya mulai sakit. 

Sejak saat itu, ia meminta agar Faras tinggal bersama mereka di Banjar.

Sejak dibawa ke Kota Banjar, Faras belum bisa berjalan dan sempat mengalami sakit hingga dirujuk ke rumah sakit. 

Baca Juga:Luar Biasa! Pelatihan Safety Riding DAM Ubah Siswa SMK Assalaam Kabupaten Bandung Jadi Duta KeselamatanPedagang di Pasar Banjar Khawatir Didepak Pemerintah, Hak Huni untuk Kios Kelas 1 Tidak Berlaku Lagi

Di sana, ia ditangani oleh dokter anak dan menjalani terapi beberapa hari, yang memberikan kemajuan positif pada kondisi Faras. 

Meskipun saat ini Faras masih harus merangkak karena belum bisa berjalan, ada tanda-tanda perbaikan.

Lurah Hegarsari, Angga Tri Permana, mengatakan bahwa untuk menentukan apakah Faras mengalami gizi buruk, stunting, atau disabilitas, perlu dilakukan screening terlebih dahulu. 

Ia menegaskan pentingnya proses ini untuk menentukan gejala yang dialami Faras.

Angga juga menjelaskan bahwa Faras sudah mengikuti program posyandu dengan pendekatan jemput bola. 

Pemerintah telah berupaya melaksanakan tugasnya dengan memberikan bantuan melalui orang tua Faras. (Anto Sugiarto)

0 Komentar