Meriung Fatihah

Meriung Fatihah
dadan alisundana
0 Komentar

Saya tidak paham. Lalu bertanya, memantul seperti apa. Menurut ustaz, alif lam komariah lam harus jelas. Nah, saya intonasinya ada pantulan. “Tidak boleh memantul,” tegas dia.

Saya pun mengulangnya lagi. Beberapa kali sampai pantulan lam itu tidak ada. Lalu dilanjutkan ayat lain. Sampai selesia. Hasilnya, ada empat titik bacaan yang dikoreksi Ustaz Maman. Pun koreksinya itu dibenarkan oleh Ustaz Yusuf  Maulana dan Ustaz Dikdik Permana.

Waduh. Saya jadi tersentak. Usia saya 49 tahun. Selama itu bacaan Al Fatihah saya banyak salahnya. Sedangkan Al Fatihah merupakan kunci sahnya salat. Saya beristighfar. Dalam hati ngagerentes. “Ya Allah, hak Engkau lah menerima dan menolak ibadah salat hamba. Ampuni hamba lalai belajar.”

Baca Juga:Anggaran Pilkada FantastisJangan Nikmati Jabatan Ketua Dewan

Benar. Ini kelalaian saya sendiri. Walaupun tidak masantren (belajar ilmu agama di pesantren), seharusnya secara pribadi saya belajar. Sebab hukumnya fardhu ain. Kewajiban personal yang tidak bisa diwakilkan.

Tak terasa, meriung sudah satu jam. Kami semua harus kembali melakukan aktivitas. Masjid pun kami tinggalkan. Sepanjang perjalanan ke rumah, ada dua rasa pagalo di hati ini.

Pertama, sedih. Ternyata seumur sejak akhil baligh, hal dasar beribadah saja abai. Membereskan bacaan Al Fatihah tidak dilakukan. Sedih dengan rangkaian ibadah yang saya lakukan selama hidup. Kalau bacaan Fatihah tidak benar, tentu salat saya…

Saya tidak berani lanjutkan kalimat itu. Hanya meyakinkan diri. Allah Maha Pengasih, Maha Memaklumi atas hambanya. Intinya, saya yakinkan diri bahwa Allah Maha Baik. Agar tidak terlalu dicekam pikiran buruk: Diskualifikasi semua salat saya.

Kedua, saya bahagia. Bisa mendapat ilmu dari tiga ustaz. Tercerahkan soal bacaan al fatihah. Saya camkan semua titik bacaan yang salah. Optimistis sekarang tidak salah lagi membaca al fatihah. Berbedar hati salat saya tidak kena diskualifikasi.

Kenapa memang? Sederhana saja. Dalam Islam diajarkan, Allah memerintahkan agar ketika ada kesulitan hidup, jadikan sabar dan salat  sebagai penolong. Nah, kalau salatnya kena diskualifikasi karena tersandung bacaan fatihah yang salah, bisa jadi pertolongan sulit diperoleh. Sebab pincang. (*)

0 Komentar