Merawat Sejarah, Menangkal Klenik

Merawat Sejarah, Menangkal Klenik
MENGAJI. Kepala bersama perangkat Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya mengaji di Kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) KHZ Musthafa beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa
0 Komentar

Ois mengungkapkan banyak peziarah yang berdoa itu untuk mendapatkan keberkahan dari ahli kubur yang dianggap sebagai orang soleh, wali, orang tua, atau ulama yang banyak jasanya. Mereka meyakini jika berdoa di tempat tersebut doanya bisa lebih dekat terkabul.

Namun, kata Ois, jika para peziarah itu mengabaikan keberkahan atau doa dari orang tua yang masih hidup, pemahamannya keliru. Sebelum berziarah, para peziarah alangkah baiknya mendatangi orang tua yang masih hidup. Terlebih berziarah itu utamanya adalah untuk mengingatkan bahwa semua manusia akan mati.

Ois berharap para peziarah yang datang ke TMP KH Zainal Musthafa bisa meneladani kebaikan dan perjuangan sang pahlawan. Pengorbanan para pahlawan mesti dilanjutkan oleh generasi saat ini. Caranya bukan berjuang dalam peperangan. Namun jadilah manusia yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga:Tengah PeriodeCheka Virgowansyah?

”Perjuangan KHZ Musthafa sampai kapan pun harus kita pertahankan. Sampai kapan pun harus kita lanjutkan. Dengan cara kita menjadi manusia terbaik di zaman ini dengan memberikan kebermanfaatan,” ucapnya.

Sekretaris Desa Sukarapih Imat Solehudin mengungkapkan KHZ Musthafa adalah seorang pejuang yang mempunyai cita-cita luhur agar generasi selanjutnya tidak tunduk terhadap tirani.

”Beliau seorang pejuang sejati yang mampu memberikan keyakinan kepada muridnya bahwa segala bentuk penindasan harus dilawan apa pun konsekuensinya. Dan beliau memberikan warisan ilmu dan metode baru dalam mengkaji kitab kuning. Itu menurut Bapak saya, kebetulan santrinya beliau (KHZ Musthafa, red),” katanya. (*)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2
0 Komentar