Merajut Kebhinekaan Menjadi Harmoni Persaudaraan

Merajut Kebhinekaan Menjadi Harmoni Persaudaraan
KENANGAN. Para anggota Forum Peduli Tasik difoto bersama saat temu kangen pada HUT ke-7 FPT di Hotel Santika. Istimewa
0 Komentar

Satu Dasawarsa Forum Peduli Tasik

Kebhinekaan adalah fakta di negeri ini. Tetapi tidak mudah merajutnya menjadi sebuah harmoni. Terkadang bhineka itu sering jadi pemisah bahkan pemicu konflik horizontal. Kondisi itulah yang menjadi awal terbentuknya Forum Peduli Tasik.

 Oleh: Dadan Alisundana

 TASIKMALAYA merupakan sebuah daerah yang masyarakatnya agamais. Ada banyak pondok pesantren, madrasah. Masyarakatnya juga sangat bhineka. Beragam suku dan etnisnya. Di daerah ini tercatat ada ratusan ormas yang memberi warna tersendiri terhadap nuansa kehidupan masyarakatnya.

Sisi lainnya lagi, jumlah masyarakat yang belum sejahtera di Tasikmalaya pun masih cukup besar. Ini ditunjukkan masih tingginya angka kemiskinan. Bahkan saat ini angka kemiskinan Kota Tasikmalaya 13,13 persen. Tertinggi di Jawa Barat.

Baca Juga:Kompor PolitikPilkades Serentak Tunggu Izin Kemendagri

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Dilatarbelakangi kondisi inilah, beberapa pejabat dan tokoh masyarakat Tasikmalaya menginisiasi lahirnya Forum Peduli Tasikmalaya (FPT). Tepatnya tanggal 21 September 2012. Bertempat di Markas Komando Distrik Militer 0612 Tasikmalaya. Motto forum ini: Menjernihkan yang keruh, Menghimpun yang berserakan, Meluruskan yang bengkok.

Para inisiator lahirnya FPT di antaranya Mayjen TNI Farid Makruf, MA (saat itu menjabat Komandan Brigif 13/Galuh); Kombespol Gupuh Setiyono, SIK, MH (saat itu menjabat Kapolres Tasikmalaya Kota); Ir Wahyuddin (saat itu menjabat GM PT Telkom Tasikmalaya); Tjong Djoen Mien (owner Plaza Asia/Hotel Asri); Prof Dr Kartawan, SE, MP (saat itu Rektor Universitas Siliwangi); Hj Dr Nia Tresnawati, SH, MKn (Notaris Kota Tasikmalaya); Brigjen TNI M Muchidin, SSos (saat itu menjabat Dandim 0612 Tasikmalaya); Yusran Very, SE (saat itu menjabat Pemimpin Cabang Bank Mandiri Tasikmalaya), Alm. Mochamad Slamet, SE (saat itu menjabat Pemimpin Cabang BNI Tasikmalaya); Handi Kristendi (owner PT TFT/Hotel Santika Tasikmalaya); Joko Sudarmawan, SE, MSi (saat itu menjabat Kepala Kantor Pos Tasikmalaya 46100). Belakangan, saya pun ikut menyusul bergabung sebagai perwakilan dari media massa.

**

Beragamnya latar belakang suku, agama, profesi anggota FPT, di awal-awal berdirinya terasa sekali efeknya. Brigjen Farid Makruf sebagai ketua, fokus menyoroti masalah keamanan Tasikmalaya. Beliau diuntungkan keadaan. Satu angkatan dengan Brigjen Gupuh Setiyono yang saat itu menjabat Kapolres Tasikmalaya Kota, Brigjen Muchidin yang menjabat Dandim 0612 Tasikmalaya. Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah, Danlanud Wiriadinata yunior mereka bertiga. Jadilah para pimpinan TNI dan Polri itu bahu membahu agar antara anggota mereka tidak ada gesekan. ”Pokoknya anggota TNI dan Polri tidak boleh ribut. Sebelum kami kan sering dengar mereka ribut. Sejak kita semua berhimpun di FPT tidak ada lagi ribut antar mereka. Malu kali. Komandannya selalu bersama,” ujar Mayjen Inf Farid Makruf.

0 Komentar