Menyatu dalam Kebersamaan, Pengalaman Bahagia Jemaah Haji Lansia Asal Indonesia

Jemaah haji lansia asal Indonesia
Jemaah haji lansia asal Indonesia, Rokiah Adkur Aspinah bersama rekan-rekan sekamarnya di Hotel Harmes, Makkah. (Kemenag RI)
0 Komentar

MAKKAH, RADARTASIK.ID – Jemaah haji lansia asal Indonesia, Rokiah Adkur Aspinah (63) tersenyum cerah di Hotel Harmes, Makkah, tempat ia menginap bersama tiga rekan sekamarnya dari kloter PLM-03 Palembang, Sumatera Selatan. 

Bersama Masirah Masturi Acha, Siti Rohimah Yusuf Nasiran, dan Rusmiah Sulaiman Abdullah, mereka saling menghibur dan membantu satu sama lain, menciptakan ikatan yang erat di antara mereka.

Meskipun Rokiah mengalami kesulitan akibat saraf terjepit sebelum berangkat, kebahagiaannya tidak terbatas. 

Baca Juga:Persiapan Penting Sebelum Jemaah Haji Menuju Arafah, Jemaah Asal Indonesia Harus TahuDelvintor Alvarizi, Crosser Astra Honda Siap Bersaing di MXGP Latvia

”Tadinya sebelum berangkat baik-baik saja, tiba-tiba, saya kena saraf terjepit,” terang Rokiah dalam siaran pers Kemenag RI yang dirilis, Minggu, 9 Juni 2024.

Dia merasa sangat beruntung memiliki tiga teman seperjalanan yang selalu ada di sisinya, membantunya dengan segala hal mulai dari mengambil barang hingga mengingatkan minum obat. 

Bagi Rokiah, yang telah kehilangan suaminya, keberadaan teman-temannya membawa kehangatan dan keceriaan dalam perjalanan haji yang berat ini.

”Saya sendirian,” ungkap Rokiah yang mendaftar haji sejak 12 tahun lalu itu.

Meski fisiknya terbatas dan hanya bisa melaksanakan satu kali umrah, Rokiah tetap bersyukur telah melihat Ka’bah meskipun dari lantai dua. 

Namun, keinginannya untuk menyentuh dinding suci tersebut tidak terwujud karena keterbatasan fisiknya.

Berhaji tanpa pendamping membuat Rokiah mengandalkan bantuan dari tenaga kesehatan. 

Baca Juga:Imbauan KJRI Jeddah: Pengguna Visa Nonhaji Sebaiknya Segera Pulang ke IndonesiaImbauan untuk Jemaah Haji Indonesia: Tidak Perlu Membawa Batu Kerikil dari Tanah Air untuk Lempar Jumrah

Di tempat-tempat suci seperti Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Rokiah berdoa memohon kesehatan untuk dirinya dan kesuksesan bagi anak-anaknya. 

Meskipun menghadapi rasa sakit, kehadiran teman-teman sekamarnya memberinya ketenangan dan kebahagiaan.

Penerapan sistem teman sekamar oleh tim kesehatan kloter PLM-03 menjadi penting dalam memastikan kesejahteraan jemaah, terutama yang sakit. 

Dengan saling menjaga dan memberi perhatian, jemaah dapat merasakan kehangatan keluarga di tengah perjalanan yang jauh dari rumah.

Kedatangan petugas haji selalu disambut gembira oleh Rokiah dan teman-temannya. 

Meskipun jauh dari keluarga dan usia tidak lagi muda, keempatnya merasa memiliki keluarga baru dalam para petugas dan rekan-rekan sekamarnya.

Bagi Rokiah, kebahagiaan tidak terbatas pada keberhasilan melaksanakan ibadah haji, tetapi juga dalam menyatu dalam kebersamaan dengan sahabat-sahabat terbaik di sisinya.

0 Komentar