Membentuk Kemandirian Pangan Pesantren, Unsil Tingkatkan Supply Chain dan Potensi Wirausaha

Unsil
Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) Ketahanan pangan sekaligus dosen Unsil Tasikmalaya Elis Nurhasanah SSy MSi, Yogi Nirwanto SHut MP, dan Qiny Shonia Az Zahra SE ME bersama peserta dari santri Rumah Quran Al Hanan, Minggu (10/9/2023).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim dosen Universitas Siliwangi atau Unsil melaksanakan pengabdian kepada masyarakat skema pemberdayaan kemitraan masyarakat dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2023, Minggu (10/9/2023).

Dalam pengabdiannya memberikan pelatihan dalam meningkatkan supply chain dan potensi wirausaha berbasis pesantren. Itu dengan sasaran 40 peserta dari Rumah Quran Al Hanan Kampung Cinangsi RT 03/RW13 Desa Cilampunghilir Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya.

Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) untuk Ketahanan pangan yaitu Elis Nurhasanah SSy MSi, Yogi Nirwanto SHut MP dan Qiny Shonia Az Zahra SE ME. Dengan melibatkan juga mahasiswa yaitu Halida Firzany Kamellia dan Syifa Nurul Fauziyah, Anton Prasetyo dan Zilva Putri SK. Dengan narasumber lain Assais Abdul Qodiir Ar SP.

Baca Juga:SMK Bojongnangka Tasikmalaya Raih Tiga Prestasi di Ajang MTQ JabarHadirkan 25 Kampus Nasional dan Luar Negeri, Satas Education Fair, Targetkan 90% Lulusan Berkuliah

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Elis Nurhasanah SSy MSi mengatakan, pengabdian ini utamanya membentuk kemandirian pangan yang berbasis pesantren. Oleh karenanya, pesantren perlu mengembangkan skill pertanian mitra dapat dicapai melalui pelatihan hidroponik, guna untuk meningkatkan supply chain dan ketahanan pangan serta kemandirian melalui entrepreneurship.

“Sebagai Lembaga Pendidikan berbasis pesantren, Rumah Qur’an Al-Hanan memadukan pendidikan pesantren, tahfiz, pengetahuan umum dan pendidikan lainnya berupa soft skill dan hard skill. Salah satunya kegiatan pembelajarannya adalah budidaya di bidang pertanian,” katanya kepada Radar, Senin (11/9/2023).

“Oleh karenanya, kegiatan pengabdian tersebut dimasukan ke dalam kurikulum pondok guna memberikan keterampilan khususnya bagi para santri dalam membudidayakan tanaman di lingkungan pondok,” ujarnya.

Sebab, pesantren dapat menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi untuk sektor-sektor tertentu, seperti pertanian dan industri kreatif. Untuk itu, dalam peningkatan peran pesantren dalam usaha pertanian dan produksi pangan, tidak hanya memperkuat kemandirian pesantren, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, terutama yang berasal dari kelompok pangan bergejolak (volatile foods).

“Selain itu pertanian di pesantren mampu membangun ekologi filosofi para santri Rumah Quran Al Hanan memiliki potensi lahan pertanian/pesawahan, lahan perikanan (empang/kolam), lahan perkebunan/taman, lahan fasilitas umum dan lainnya,” katanya.

0 Komentar