Medsos X Akan Berlakukan Biaya Berlangganan ke Semua Pengguna Twitter, Ini Penjelasan Elon Musk

Teknologi Kecerdasan Buatan, X
Elon Musk. (Twitter)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Elon Musk telah mengindikasikan bahwa media sosial (medsos) X—yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter—sedang mempersiapkan diri untuk membebankan biaya kepada semua pengguna yang ingin mengakses platform ini.

Pemilik X itu mengatakan bahwa memasang paywall di sekitar bisnis ini akan mengusir bot atau akun otomatis yang telah menjadi masalah bagi Elon Musk.

Dalam pertemuan dengan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, CEO Tesla yang juga orang terkaya di dunia tersebut mengisyaratkan bahwa X akan membebankan penggunanya.

Baca Juga:Penilaian Film ’The Zone of Interest’ Menurut Orang Yahudi, Ini di Balik Pembuatan Film Holocaust Karya Jonathan GlazerRahasia Kulit Cerah dan Bebas Jerawat: Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekasnya dengan Efektif

Saat ini, Twitter hanya membebankan pengguna untuk layanan berlangganan X Premium, yang menawarkan keuntungan seperti tanda centang akun terverifikasi dan biaya sebesar 11 dolar (sekitar Rp 169.165) per bulan di Amerika Serikat untuk iPhone, serta 11 pound sterling (sekitar Rp 209.671) di Inggris.

”Kami akan beralih ke sistem pembayaran bulanan kecil untuk penggunaan platform,” kata Elon Musk dilansir The Guardian.

Elon Musk menambahkan bahwa biaya untuk mengatur bot hanya ”sebagian kecil dari satu sen”. Dengan menaikkan biaya akun menjadi ”beberapa dolar atau sesuatu”, mungkin dapat menghalangi penggunaan perangkat lunak tersebut.

”Selain itu, setiap kali pembuat bot ingin membuat bot lain, mereka akan memerlukan metode pembayaran baru lagi,” tutur Elon Musk.

Elon Musk juga mengungkapkan bahwa X memiliki 550 juta pengguna bulanan yang menghasilkan hingga 200 juta pos setiap hari.

Sebelumnya, platform ini mengukur jumlah penggunanya dengan metode berbeda. Yaitu pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, yang berjumlah 238 juta sebelum Elon Musk membeli bisnis ini pada Oktober 2022.

Musk mengatakan boikot pengiklan, yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap kepemimpinannya dalam platform ini dan pengelolaannya terhadap konten yang tidak pantas atau penuh kebencian, telah menyebabkan penurunan pendapatan iklan sebesar 60%.

0 Komentar