Mau Tahu Kota Tasik dalam Pandangan Kang Syarif Bastaman, Pasar Besar Loh, Yuk Simak

Syarif Bastaman
Syarif Bastaman.
0 Komentar

“Begitu juga dengan sungai ikan di jawa Tengah,” sambungnya dan dia kirim video  sungai di sebuah desa yang ditanami beragam jenis ikan.

Kawasan sungai sepanjang seratus meteran disulap jadi kolam ikan. Pengunjung banyak datang. Bersantai di pinggiran sungai itu sambil menebarkan pakan jenis pelet.

Ada istilah menarik dilontarkan pengagum Bung Karno ini. Mengenai kunci kesejahteraan warga Tasik dapat dibangun melalui ekonomi kewargaan.

Baca Juga:Menyongsong Coretax, Kepala KPP Pratama Tasikmalaya: Jadikan Hari Pajak sebagai Momentum untuk Terus BerbenahKPP Pratama Tasikmalaya Gelar Pajak Bertilawah hingga Donor Darah

“Istilah bakunya adalah UMKM. Tetapi istilah itu terlalu berbasis pada omzet. Ekonomi kewargaan adalah struktur atau pola pengelolaan potensi ekonomi warga. Ekonomi di tiap kelurahan atau bahkan RW,” terangnya.

“Tidak signifikan untuk PAD gak apa-apa, artinya meski warga tidak kontribusi bayar pajak tapi kan kantong warganya padat berisi,” papar mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini 

“Bayangkan jika restoran Asep Strobery di Yudanegara dikelola oleh warga Yudanegara! Jigana aya Kang Maman tukang sate, aya Bi Enung sok ngadamel pindang, aya Ceu Euis ngadamel liwetna pedo, aya Kang Ujang ngagoreng laukna pinter, aya Ceu Heni anu sok ngadamel soto, aya anu pinter ngadamel semur jengkol jeung rea-rea deui. 

“Eta janten supliersna . Dikelola RW.  Atuh warga sanes nu teu kagungan damel tiasa janten karyawan bagean kukumbah, nyapu, pelayan dll. Apan upami mung ukur soal masak mah urang tasik palinter. Naha mung Kang Asep Strobery anu beunghar? Warga oge tiasa beunghar sadayana. Eta mung conto wungkul,” papar Kang Iip tentang ekonomi kewargaan.

TIDAK TERGANTUNG PEMIMPIN FORMAL

Sebagai perantau asal Tasik (Patas) Kang Iip ternyata merindukan kembali ke Kota Tasik.

Dia juga mencita-citakan Kota Tasik menjadi kota yang indah dan nyaman bagi penghuninya.

“Di London tiap stasiun underground atau di beberapa tempat seperti Oxford Street dan lain-lain, kita bisa menikmati musik yang berkualitas yang akan memaksa kita untuk menghentikan langkah dan menontonnya,” Kang Iip membagi pengalamannya melanglang buana.

0 Komentar