Mau Tahu Kota Tasik dalam Pandangan Kang Syarif Bastaman, Pasar Besar Loh, Yuk Simak

Syarif Bastaman
Syarif Bastaman.
0 Komentar

Oleh: Dadan Alisundana

”Saya pituin (asli) Tasik,” ungkapan itu dengan nada bangga sering sekali Kang Syarif Bastaman katakan.

Kalimat itu terlontar kalau Kang Syarif Bastaman sedang diajak  ‘ngobrolkeun’ masalah Tasikmalaya.

Terkhusus setiap bercerita soal kawasan Kota Tasikmalaya. Kang Syarif Bastaman menyebutkannya  sebagai  ‘lemah cai’ (kampung halaman) tercintanya.

Baca Juga:Menyongsong Coretax, Kepala KPP Pratama Tasikmalaya: Jadikan Hari Pajak sebagai Momentum untuk Terus BerbenahKPP Pratama Tasikmalaya Gelar Pajak Bertilawah hingga Donor Darah

Lelaki yang akrab disapa Kang Iip ini sangat gregetan melihat kondisi Kota Tasikmalaya saat sekarang.

“Hapunten bagi saya Tasik belum memenuhi kriteria sebuah kota, melainkan hanya sebuah pasar besar. Hanya tempat menjual dan membeli,” kritiknya tanpa tedeng aling-aling.

“Bahkan penjualnya terlalu banyak menurut saya. Karena urang Tasik memang suka dagang. Fungsi kota yang lainnya sebagai rumah bersama warga, tempat berkumpul ruang terbuka, tempat jalan kaki dan berolahraga tidak terpenuhi,” sambung urang Tasik alumni SMAN 1 Tasikmalaya ini.

“Hayu kita pikirkan untuk merancang Tasik sebagai kota yang Resik. Resiknya Kota Tasik akan membuat warganya sehat dan kreatif,” ajak Kang Iip ketika berdiskusi di WhatsApp Group Forum Silaturahmi RT/RW Kota Tasikmalaya, Senin, 15 Juli 2024, sore.

“Saya bahkan membatalkan satu meeting penting hanya karena ingin rembugan soal Tasik,” kata pebisnis yang waktunya memang super sibuk.

Tetapi untuk Kota Tasik menjadi lebih baik Kang Iip pilih cancel meeting bisnis yang penting. 

Penting ikut urun rembug untuk Kota Tasik. Makanya langsung mengirim tulisan gagasan dan saran.

Baca Juga:Lahan Parkir Swasta di Pantai Pangandaran Harus Tempuh Izin, Bupati Jeje Wiradinata Tahu Ada PungliTJSL PLN Peduli, Mengangkat UMKM Menuju Kemandirian Ekonomi

Kang Iip tidak hanya lontar ide dan saran. Juga ada janji membangun waragad (biaya) stimulus kegiatan ekonomi warga.

Tentu ini bagaikan gayung bersambut bagi anggota WAG Forsil yang super semangat diskusi apa saja persoalan Kota Tasik.

Tinggal ide apa yang dapat disodorkan proposalnya ke Kang Iip, sehingga ide dan kata-kata dapat berwujud nyata menjadikan salah satu lokomotif ekonomi warga.

Yuk lanjut simak paparan Kang Iip.

“Kota Tasik itu PAD-nya kecil. Bahkan hampir defisit hanya untuk menjalankan roda pemerintahan sekalipun. Maka Kota Tasik harus dibangun dengan semangat kewargaan. 

0 Komentar