Manuk Janur Belum Dipatenkan

Manuk Janur Belum Dipatenkan
0 Komentar

BANJAR, BANJAR – Manuk Janur, sebuah gelaran budaya dari Desa Cibeureum Kecamatan Banjar hingga kini belum dipatenkan. Padahal, Manuk Janur digadang-gadang bisa menjadi ikon Kota Banjar.

“Kami masih menunggu di tingkat kota seperti apa progresnya, agar kami juga di desa dapat mengembangkan Manuk Janur sebagai ikon Kota Banjar berikut kerajinan produk khas Banjar dengan ikon Manuk Janurnya,” jelas Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan, Senin (9/1/2023).

Manuk Janur sempat namanya melambung setelah tampil dalam pentas seni di Taman Mini Indonesia Indah. Namun kini meredup tanpa kejelasan statusnya sebagai salah satu aset budaya daerah yang semestinya dipatenkan sebagai hak atas kekayaan intelektual (Haki). “Progres Manuk Janur sebagai Ikon Kota Banjar jalan di tempat dan belum ada perkembangan apapun,” kata Yayan Sukirlan.

Baca Juga:Boleh Dimainkan Selama Aman untuk SiswaRekrutmen P3K Masih Prioritaskan Guru

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar H Kaswad melalui Kabid Kebudayaan Neni Susiani menyebut, Manuk Janur sudah diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda di tingkat Provinsi Jawa Barat (WBTB). “Pada tahun 2017, kami mengusulkan tiga helaran budaya khas Kota Banjar, yaitu Ngabungbang, Reog Dongkol, dan Manuk Janur,” katanya.

Sayangnya, Manuk Janur belum memiliki poin yang cukup untuk lolos di WBTB, sehingga hanya Reog Dongkol dan Ngabungbang yang dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. “Sementara Jurig Sarengseng berhasil kami Haki-kan pada tahun tersebut. Kebetulan Manuk Janur diusulkan di WBTB, jadi karena waktu usulan bersamaan jadi tidak bisa diusulkan di Haki,” jelasnya.

Kendati demikian, Pemerintah Kota Banjar berencana mematenkan Manuk Janur sebagai Budaya Daerah setelah anggaran kembali normal. “Kalau SK Wali Kota-nya sudah ada,” imbuhnya.

Terkait helaran Manuk Janur, lanjut Neni, senantiasa dilibatkan dalam berbagai acara seni dan budaya sebagai salah satu seni budaya khas Kota Banjar. “Bahkan jelang Hari Jadi Kota Banjar nanti, kami akan menggelar helaran seni budaya Janur, dimana setiap desa harus menampilkan kreativitas Janur dalam setiap helaran budaya khas desanya masing-masing,” ungkapnya. (cep)

0 Komentar