Malam Penuh Aksi Bukan Sambut Jokowi: Generasi Z Tasikmalaya Blokade Jalan HZ Mustofa

Generasi Z
Koalisi Masyarakat Sipil Tasikmalaya menggelar Pentas Darurat di Jalan HZ Mustofa, Selasa malam, 27 Agustus 2024, sebagai respons atas polemik RUU Pilkada. (Ayu Sabrina Barokah/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam beberapa hari terakhir, energi bangsa Indonesia tersedot ke jalanan. Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa di berbagai kota, terutama di sekitar kampus-kampus besar, menunjukkan protes mereka terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Demo itu dipicu oleh rencana DPR yang sempat ingin menganulir putusan Mahkamah Konstitusi terkait UU Pilkada, serta kritik terhadap pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak adil dalam penegakan hukum.

Di Kota Tasikmalaya, aksi protes ini berlangsung lebih dari sekadar orasi. Pada Selasa malam, 27 Agustus 2024, Koalisi Masyarakat Sipil Tasikmalaya menggelar acara bertajuk ”Pentas Darurat” di persimpangan Jalan KH Zainal Mustafa.

Baca Juga:Soal Batalnya Pencairan Honorarium, Bagian Pemerintahan Pemkot Tasikmalaya Beri Penjelasan BeginiLesunya Aktivitas Ekonomi di Pasar Cikurubuk Diduga Gara-Gara Bansos Sesaat

Aksi itu berlangsung dari pukul 18.00 hingga 21.00, dengan para peserta mengenakan pakaian serba hitam, melingkar, membaca puisi, bernyanyi dengan lirik satire, serta menyalakan lilin dan menabur bunga sebagai bentuk simbolik rasa duka mereka.

Selama tiga jam penuh, aparat kepolisian dan tentara terlihat berjaga dari kejauhan, sementara arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Panyerutan sebelum melewati Tugu Asmaul Husna. Jalan KHZ Mustafa yang biasanya ramai, mendadak sepi dan lumpuh akibat aksi ini.

Ramli Ramadhan, inisiator aksi tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh para pemuda yang termasuk dalam Generasi Z.

Dia menekankan bahwa mereka tidak ingin lagi melakukan demonstrasi dengan cara-cara yang anarkis.

”Kami ingin menunjukkan bahwa generasi (Z) ini peduli terhadap keadaan negeri yang menurut kami sedang ’darurat’,” terang Ramli kepada jurnalis.

Aksi ini juga merupakan respons terhadap berbagai isu politik yang ramai dibahas di media sosial, dengan mengusung tagline ”Peringatan Darurat.”

Ramli menambahkan bahwa aksi ini melibatkan banyak teman dari komunitas yang biasanya tidak tertarik untuk berdemo di depan gedung DPRD.

Baca Juga:Camat Indihiang Kaget Disidak Pj Wali Kota Tasikmalaya Soal Data Ibu Hamil KEKPj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Sidak Kantor Kecamatan untuk Cari Data Ibu Hamil KEK

Mereka memilih untuk berkolaborasi dengan berbagai kalangan, termasuk seniman, untuk mengekspresikan kegelisahan mereka melalui seni.

Selama aksi yang berlangsung lebih dari tiga jam ini, peserta menampilkan monolog, membaca puisi, dan melakukan aksi teatrikal sambil menyalakan lilin.

0 Komentar