Mahasiswa Uncip Tasikmalaya Bantu Kembangkan Potensi Desa Wisata

Uncip
Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Cipasung di Desa Cisayong kompak saat kembangkan potensi wisata desa di Kampung Kolecer dan Lapang Sakti Lodaya Cisayong.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mahasiswa Universitas Cipasung atau Uncip Tasikmalaya menjalankan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dengan tema Pengembangan Desa Wisata yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai 10 September 2023, di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (1/9/2023).

Fokus pengabdian masyarakat ini, yaitu pengembangan potensi wisata di kawasan pedesaan yang dapat menonjolkan wisata budaya lokal. Di sisi lain, Desa Cisayong memiliki kawasan perdesaan yang potensial.

Untuk dijadikan sebagai desa wisata baik wisata alam, wisata olahraga, kesenian serta budaya dan dapat menjadikan sumber mata pencaharian masyarakat desa setempat.

Baca Juga:Pramuka Gembira SMK Negeri Rajapolah Tasikmalaya Ajak Siswa Peduli LingkunganSMK Satya Bhakti Tasikmalaya Berprestasi di Seni Musik

Ketua KKNT Universitas Cipasung (Uncip) Desa Cisayong Dede Irfan menuturkan, ada beberapa destinasi wisata di Desa Cisayong ini salah satunya lapangan sakti lodaya, taman lansia, lapangan latihan sepakbola dan kampung kolecer.

Menurutnya, masyarakat Desa Cisayong kini memiliki lapangan sepak bola yang diberi nama Lapang Sakti Lodaya dengan standar internasional. Rumput yang digunakan pun berjenis zoysia matrella linmer dan diklaim memiliki kualitas serupa dengan Stadion Internasional.

“Dengan memanfaatkan lahan bekas tempat pembuangan sampah dan mampu mengubahnya menjadi fasilitas olahraga yang luar biasa. Lapang ini memiliki udara  yang sangat sejuk karena dekat dengan Gunung Galunggung,” kata Irfan, kepada Radar.

Selain itu, kata dia, lapangan sakti lodaya letaknya dikelilingi perbukitan membuat lapangan ini memiliki pemandangan yang indah. Lapangan Sakti Lodaya dibagi atas tiga zona, yakni lapangan pertandingan, lapangan latihan seluas 42×25 meter persegi, dan Taman Lansia seluas 120 meter persegi yang menjadi pemisah di antara kedua lapangan utama.

Keberadaan fasilitas tersebut juga menjadi masukan bagi pendapatan desa melalui penyewaan lahan senilai Rp 2,5 juta untuk 2×45 menit pertandingan. Dibangunnya fasilitas ini bisa membuat masyarakat luar Tasikmalaya memiliki alternatif tempat wisata.

Dengan adanya lapangan Sakti Lodaya ini, berdampak pada pengembangan atlet desa setempat dengan diadakannya SSB yang diberi nama SSB Sakti Lodaya Cisayong dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Masyarakat diuntungkan dengan banyaknya orang yang mencoba lapangan sepak bola baik dalam kota ataupun luar kota, selain itu dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya,” terang dia.

0 Komentar