Lumba-lumba Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Timur Pangandaran

Lumba-lumba Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Timur Pangandaran
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Pangandaran mengevakuasi lumba-lumba yang mati terdampar di Pantai Timur, Rabu, 21 Agustus 2024. Istimewa for Radartasik.id) 
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di Pantai Timur Pangandaran pada Rabu pagi, 21 Agustus 2024.

Mamalia laut ini pertama kali terlihat di sekitar kawasan pantai pada Selasa, 20 Agustus, dan akhirnya ditemukan tak bernyawa keesokan paginya.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Pangandaran, Hadiat Kelsaba, mengungkapkan bahwa lumba-lumba tersebut sudah terpantau sejak hari sebelumnya.

Baca Juga:Petani Bersyukur Harga Kelapa di Kabupaten Pangandaran Naik LagiKPU Kabupaten Pangandaran Dapat Dana Sharing Rp 12 Miliar

Dia mengatakan bahwa pada sekitar pukul 09.00, pihaknya menerima laporan bahwa lumba-lumba itu telah mati di dekat Rumah Makan 33 di Pantai Timur Pangandaran.

Saat ditemukan, tubuh lumba-lumba itu menunjukkan luka-luka yang diduga sebagai bekas gigitan pemangsa laut.

Hadiat menjelaskan bahwa lumba-lumba tersebut memiliki panjang tubuh sekitar dua meter lebih dan berat mencapai 95 kilogram.

Setelah ditemukan, petugas segera mengevakuasi dan menguburkan tubuh lumba-lumba tersebut di kawasan cagar alam setempat.

Hadiat menambahkan bahwa sehari sebelumnya, nelayan telah melaporkan keberadaan lumba-lumba ini di pinggir pantai, dan mereka khawatir hewan tersebut terjebak dalam jaring nelayan.

Petugas BKSDA bersama Polisi Air (Polair) telah melakukan pengawasan terhadap lumba-lumba yang berada di perairan dangkal selama satu jam pada hari Selasa.

Setelah hewan tersebut menjauh dari bibir pantai, pengawasan dihentikan. Namun, sayangnya, pada Rabu pagi lumba-lumba tersebut ditemukan sudah mati terdampar di Pantai Timur.

Baca Juga:Diduga Ngantuk, Xenia dan Gran Max Tabrakan di Jalan Raya Cijulang-PangandaranPemkab Pangandaran Usulkan Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Cijulang

Hadiat juga mengungkapkan bahwa beberapa bulan sebelumnya ada kejadian paus terdampar di area yang sama. ”Kalau kejadian lumba-lumba terdampar, saya rasa baru sekarang terjadi,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu, 21 Agustus 2024. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar