Luapan Sungai Makin Parah

Luapan Sungai Makin Parah
BANJIR. Sungai Cibanjaran di Kecamatan Sukaratu meluap dan mengakibatkan beberapa rumah, masjid dan sawah terendam, Senin (3/10/2022) sore. Foto: Istimewa
0 Komentar

SUKARATU, RADSIK – Banjir kembali terjadi di wilayah Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, Senin (3/10/2022) sore. Beberapa rumah, kolam, sawah milik warga terendam luapan aliran air sungai akibat intensitas hujan tinggi. Termasuk masjid dan lahan milik warga Kampung/Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu.

Pada bulan sebelumnya, masjid yang sering digunakan untuk salat ini pun terendam oleh aliran Sungai Cibanjaran usai terjadi hujan lebat dengan waktu cukup lama. “Betul kang, kemarin kembali banjir. Ini lebih parah, tingginya satu meteran. Akibat dari intensitas air hujan cukup tinggi yang membuat air Sungai Cibanjaran meluap pada Senin sore,” ujar Warga Kampung/Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Dede Tatang Solehudin kepada Radar, Selasa (4/10/2022).

Dede mengungkpakan, air meluap dari Sungai Cibanjaran yang memang sudah sekian lama belum ada penyelesaian atau penanggulan serta normalisasi dari hampir tiga tahun lamanya. “Lagi-lagi air masuk ke masjid dengan ketinggian air kurang lebih 1 meter. Padahal saat banjir pada bulan lalu hanya sekitar 30 cm. Ini untuk penanggulannya harus segera ditangani oleh pihak berwenang,” ujar dia, menjelaskan.

Baca Juga:PNM Fokus Sejahterakan Usaha Ultra MikroPuluhan Rumah Terdampak Longsor

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kalau dibiarkan terus seperti ini, sampai kapan warga merasakan kenyamanan. Sebab, selama ini ketika intensitas hujan cukup tinggi, maka rasa khawatir itu terus menghantui dan ternyata banjir itu kembali melanda.

“Saya pribadi yang mengalami kerugian dan warga setempat lainnya meminta kepada pihak terkait, agar segera mencarikan solusi terkait masalah banjir ini yang jadi pertanyaan, kenapa ini terus dibiarkan,” kata dia mengeluh.

Dede menilai ada pekerjaan yang belum tuntas, sehingga Sungai Cibanjaran ini belum terkendali. Sebab, selalu menjadi korban banjir ketika turun hujan yang cukup lama dengan intensitas yang tinggi. “Kami akan terus menunggu langkah apa yang akan dilakukan oleh pihak terkait. Yang jelas, kami tidak bisa mengalami hal seperti ini terus (kebanjiran) ketika terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi,” kata dia.

Sementara itu, warga Kampung Ciponyo Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu, Agus menyebutkan air Sungai Cibanjaran yang meluap masuk ke rumahnya sekitar 16.30 WIB. Sementara turun hujan sejak sore atau sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan baru surut sekitar pukul 23.00 WIB.

0 Komentar